Senin, 16 Desember 2013
Minggu, 15 Desember 2013
Jumat, 13 Desember 2013
biografi ilmuan islam paling berpengaruh di dunia
Pada kurun waktu abad ke-6 M sampai abad ke-20 M, Islam telah
melahirkan ribuan ilmuwan di segala bidang. Mereka merupakan tokoh yang
telah memberi sumbangan besar bagi dunia ilmu pengetahuan. Berikut ini
nama, bidang ilmu, karya, dan sumbangan ilmuwan muslim terkenal, yang
disusun secara alfabetis.
NAMA Tahun | NAMA LENGKAP | BIDANG dan KARYA TULIS | SUMBANGAN |
Abdus Salam 1926-1996 | Abdus Salam | Fisika | Menciptakan "teori Medan Terpadu". Ia meraih hadiah Nobel bidang fisika (1979). |
Abu Qasim az-Zahrawi (Abucasis) w. 1106 | Abu al-Qasim Khalaf bin Abbas az-Zahrawi | Kedokteran (ahli bedah) - Kitab al-Mansur - at-Tasrif li Man Arjaza 'an at-Ta'lif | - Perintis olmu pengenalan penyakit (diagnostik) dan cara penyembuhan (terapi) penyakit telinga - Pelopor ilmu penyakit kulit - Peletak dasar pengembangan kedokteran gigi |
Abu al-Wafa 940-998 | Muhammad bin Muhammad bin Yahya bin Ismail bin al-Abbas Abu Wafa' al-Buzajani | Astronomi dan matematika (trigonometri) - Fi ma Yakhtaj ilaih al-Kuttab wa al-'Ummal min 'Ilm al-Hisab | - Mengemukakan teori sinus untuk segitiga bola - Mengembangan istilah tangen, kotangen, sekan, dan kosekan dalam trigonometri |
al-Asmai 740-828 | Abdul Malik Ibnu Quraib al-Asmai | Zoologi, botani, anatomi, dan peternakan - Kitab al-Ibil - Kitab al-Khalil - Kitab al-Wuhusy - Kitab as-Sa' - Kitab Khalq al-Insan | - Meneliti perkembangbiakan kuda dan unta, meneliti tingkah laku dan mengklasifikasi tumbuhan dan hewan - Menulis buku tentang anatomi manusia |
al-Battani (Albategnius, Albatanius) 859-929 | Abu Abdullah Muhammad bin Jabir Ibnu Sinan al-Battani | Astronomi dan geografi - Zij as-Sabi | Mengkritik dogma ptolemaeus tentang diamnya titik apoge matahari |
al-Biruni 973-1048 | Abu ar-Rayhan Muhammad bin Ahmad al-Biruni | Geografi, astronomi, pengembang ilmu falak, fisika, kedokteran, bahasa, geologi, dan mineralogi. - al-Qanun al-Mas'udi fi al-Hai'ah wa an-Nujum | - Membuat tabel sinus dan tangen yang pertama dalam sejarah matematika - Menemukan tujuh cara untuk menemukan arah utara dan selatan, dan menemukan teknik matematis untuk menentukan awal musim |
ad-Damiri 1341-1405 | Muhammad bin Musa bin Isa Kamal ad-Din ad-Damiri | Kedokteran hewan dan pertanian - Hayah al-Hayawan | Menyusun buku tentang nama hewan, watak dan tingkah lakunya, serta pemakaian nama hewan itu dalam hadis dan syair Arab |
al-Farabi 870-950 | Abu Nasr Muhammad bin Muhammad bin Tarkhan bin Awzalagh al-Farabi | Musik, Ilmu mantik (logika), fisika, metafisika, dan ilmu politik - Agrad al-Kitab ma Ba'da at-Tabi'ah - Kitab al-Musiq al-Kabir | Mengklasifikasikan ilmu menjadi, yaitu ilmu bahasa, ilmu logika, ilmu persiapan, ilmu kealaman, dan ilmu masyarakat, Pemikiran filsafatnya yang terkenal ialah penjelasan tentang emanasi (pemancaran dari Tuhan) |
al-Fargani (Alfraganus) w. 861 | Abu al-Abbas Ahmad bin Muhammad bin Khatir | Astronomi dan geografi - Kitab Usol al-Falaq - Jawami' 'Ilm an-Nujom wa Usul al-Harakah as-Samawiyah | Membuat jadwal apoge (apogeum) dan perige (perigeum) planet dengan sistem koresponden episikel ke dalam eksentrisitas dan elips yang terdapat dalam astronomi modern |
Ibnu al-Baitar w. 1248 | Abu Muhammad Abdullah bin Ahmad ad-Din bin al-baitar al-Malaki | Kedokteran hewan, farmakologi, dan botani - al-Mugni fi al-Adwiya' al-Mufradat - al-Jami' Ii Mufradat al-Adwiya' wa al-Agdiya' | Menyusun buku ramuan obat-obatan untuk berbagai penyakit |
Ibnu Bajjah (Avempace) 1090-1139 | Abu Bakr Muhammad bin Yahya bin as-Sa'igh at-Tujibi as-Sarakusti | Filsafat kedokteran, dan musik | Memberikan penjelasan islamiah yang bersifat sistematik tentang ajaran Aristoteles |
Ibnu Haitam (Alhazen) 956-1039 | Abu Ali al-Hasan bin Haitam | Fisika, metematika, dan optika - Kitab al-Manazir - Mizan al-Hikmah | Menemukan hukum refraksi |
Ibnu Khaldun 1332-1395 | Abdurrahman bin Muhammad bin Khaldun | Sosiologi, filsafat, sejarah, dan ilmu politik - Kitab al-'Ibr - al-Muqaddimah | Menulis buku tentang sejarah dunia yang memuat berbagai aspek pengetahuan |
Ibnu Maskawih w. 1030 | Abu Ali Ahmad bin Muhammad bin Ya'kub bin Maskawih | Sejarah, filsafat, dan kedokteran Kitab Tajarib al-Umam | Pemikiran utama filsafatnya ditujukan pada etika dan moral. Ia mencoba membuktikan bahwa penciptaan bermula dari ketiadaan |
Ibnu Rusyd (Averroes) 1126-1198 | Abu al-Walid Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Rusyd | Kedokteran, biologi, fisika, astronomi, dan filsafat - Bidayah al-Mujtahid - Kitab al-Kulliyat fi at-Tibb | Perintis kedokteran umum dan ilmu jaringan tubuh (histologi) |
Ibnu Saffar w. 1035 | Abu al-Kasim ahmad bin Abdullah bin Umar al-Ghafiki al-Andalusia | Astronomi dan matematika Abucazim filio Asafar | Menulis sejumlah tabel astronomi dan cara penggunaan astrolabe |
Ibnu Sina (Avicenna) 980-1037 | Abu Ali al-Husein bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina | Kedokteran, filsafat, Ilmu agama, matematika, logika, astronomi, dan musik - al-Majmo' - as-Syifa' - al-Qanun fi at-Tibb | - Mengemukakan filsafat jiwa (an-nafs) dan kenabian - Perintis ilmu tentang penyakit syaraf |
Ibnu Tufail 1100-1185 | Abu Bakar Muhammad bin Abdul Malik bin Muhammad bin Muhammad bin Tufail al-Qaysi | Kedokteran, filsafat, dan matematika - Hayy Ibn Yaqzan | - Mengungkapkan kekuatan akal manusia dan manfaat filsafat - Mengemukakan gagasan astronomi yang memberi pengaruh bagi al-Biruni untuk menyanggah dan membuktikan kekeliruan teori Ptolemaeus mengenai lingkaran episikel dan eksentrisitas |
Ibnu Wafid 1.1007 | Abu al-Mutarrif Abdur Rahman bin Muhammad al-Lakhmi bin al-Wafid | Kedokteran dan farmakologi - Kitab al-Mugi fi al-Adwiyah al-Mufradah | - Merumuskan pengukuran diet untuk penyembuhan penyakit - Menemukan metode peyelidikan efek obat bius |
Ibnu Yunus 958-1009 | Abu al-Hasan Ali bin Abi Said Abdur Rahman bin Yunus as-Sadafi | Matematika dan astronomi - az-Zij al-Kabir al-Hakimi | Menemukan rubu berlubang (gunners quadrant) untuk mengukur gerak bintang |
Ibnu Zuhr (Avenzor) 1091-1131 | Abu Marwan bin Abi al-Ala bin Zuhr | Kedokteran - Kitab at-Taisir fi al-Mudawa wa at-Tadbir - Kitab at-Iqtisad fi Islah al-Anfus wa al-Ajsad - Kitab al-Agdiya' wa al-Adwiya' - Kitab as-Sina - Kitab al-Jami' fi al-Asyribah wa al-Majin - Kitab Mukhtasar Hilat al-Bur' li-Jalinus - Risalah fi Tafdil al-'Asal ala as-Sukkar | Mengenalkan konsep tubuh manusia yang terdiri dari empat unsur yaitu empedu, kelenjar getah bening, cairan, dan darah |
al-Idrisi 1099-1153 | Abu Abdullah Muhammad bin Muhammad bin Abdullah bin Idrisi al-Ali bin Amrullah | Kimia dan kedokteran - al-Khawas al-Kabir | Menggambarkan secara astronomis letak suatu tempat di permukaan bumi |
Jabir bin Hayyan (Geber) 721-815 | Abu Abdullah Jabir bin Hayyan al-Kufi as-Sufi (Bapak ilmu kimia) | Geografi - Kitab Nazhah al-Maslak fi Ikhtira' al-Afaq - Kitab al-Jami' li Asytat an-Nabat | - Membuat timbangan yang mampu menimbang benda yang beratnya 6.480 kali lebih kecil dari satu kilogram - Mendefinisikan senyawa kimia sebagai gabungan unsur yang sangat kecil |
al-Khawarizmi 780-850 | Abu Ja'far Muhammad bin Musa al-Khawarizmi | Matematika dan astronomi - al-Kitab al-Mukthtasar fi Hisab al-Jabr wa al-Muqabalah | Memelopori penggunaan angka "0" dalam ilmu hitung. Metodenya untuk menghitung dikenal dengan "algoritma". |
al-Kindi 801-869 | Abu Yusuf Ya'kub bin Ishak al-Kindi | Filsafat (filsuf muslim pertama), astronomi, kimia, dan matematika - Risalah fi Madkhal ila a-Aritmatiqi - Risalah al-Kammiyah al-Mudafah | Mensintesiskan beberapa campuran kimia melalui proses penyulingan, penguapan, peleburan, dan pengendapan, menjadi kaca, perhiasan, dan minyak wangi |
al-Mahani w. 874 | Abu Abdullah Muhammad bin Isa al-Mahani | Matematika dan astronomi | - Mengamati gerhana bulan dan matahari serta kedudukan planet - Menulis uraian teori Euclid dan Archimedes - Merumuskan persamaan x3 + c2b = cx2 |
an-Nairizi w. 922 | Abu Abdullah Muhammad bin Isa al-Mahani | Astronomi dan matematika | - Mengumpulkan tabel astronomi dan menulis fenomena atmosfer serta menulis uraian teori Ptolemaeus dan Euclides - Merumuskan persamaan tangen yang disebut umbra |
Sabit bin Qurrah 833-911 | Sabit bin Qurrah | Astronomi dan matematika (geometri) Menerjemahkan Kitab Almagest, karangan Ptolemaeus ke dalam bahasa Arab dan membuat ikhtisarnya | - Kritikus pertama atas astronomi Ptolemaeus - Menganalisis pergerakan matahari dan bulan, kemudian menulis risalah tentang penentuan waktu berdasarkan gerak matahari |
at-Tabari 838-870 | Ali Ibnu Rabban at-Tabari | Kedokteran, matematika, dan astronomi - Firdaus al-Hikmah - Din ad-Daulah - Hifz as-Sihbah | Menulis Firdaus al-Hikmah, ensiklopedi kedokteran pertama, yang menggabungkan berbagai cabang ilmu kedokteran |
at-Tusi 1201-1274 | Nasiruddin Muhammad at-Tusi | Matematika, astronomi, dan filsafat - Tazkirah fi 'Ilm al-Hai'ah - Zij-I Il-Khani | Membuat model gerak planet |
Umar Khayyam 1048-1131 | Giyasuddin Abu al-Fath Umar bin Ibrahim al-Khayyami | Sastra, astronomi, astrologi, kedokteran, filsafat, dan matematika - al-Jabr - Ruba'iyat | Mengklasifikasi persamaan tingkat satu (persamaan linier) serta memikirkan kemungkinan dan mengutamakan masalah persamaan pangkat tiga (kubik) yang berpangkal dari persamaan umum |
Zakaria ar-Razi (Rhazes) 864-930 | Abu Bakr Muhammad bin Zakariyya ar-Razi | Kedokteran, kimia, dan filsafat - al-Hawi (eksiklopedi kedokteran) | - Menulis eksiklopedi kedokteran - Menemukan air raksa - Mengklasifikasi zat kimia - Meneliti penyakit cacar |
biografi al razi
Biografi Al Razi - Kali ini kita masih membahas tentang
biografi salah seorang tokoh Islam yang berpengaruh bagi peradaban ilmu
pengetahuan. Tokoh yang satu ini diketahui sebagai ilmuwan serba bisa
dan dianggap sebagai salah satu ilmuwan terbesar dalam Islam. Kenapa
bisa demikian? Langsung saja berikut sekilas mengenai biografi Al Razi.
Nama aslinya adalah Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi atau
dikenali sebagai Rhazes di dunia barat merupakan salah seorang pakar
sains Iran yang hidup antara tahun 864 - 930. Ar-Razi lahir di Rayy,
Teheran pada tanggal 28 Agustus 865 Masehi/251 H. dan meninggal pada
tanggal 9 Oktober 925 Masehi/313 H. Nama Razi-nya berasal dari nama kota
tersebut yang terletak di lembah selatan jajaran Dataran Tinggi Alborz
yang berada di dekat Teheran, Iran. Di kota ini juga, Ibnu Sina
menyelesaikan hampir seluruh karyanya.
Ar-Razi sejak muda telah mempelajari filsafat, kimia, matematika dan
kesastraan. Dalam bidang kedokteran, ia berguru kepada Hunayn bin Ishaq
di Baghdad. Sekembalinya ke Teheran, ia dipercaya untuk memimpin sebuah
rumah sakit di Rayy. Selanjutnya ia juga memimpin Rumah Sakit Muqtadari
di Baghdad.
Saat masih kecil, ar-Razi tertarik untuk menjadi penyanyi atau musisi tapi dia kemudian lebih tertarik pada bidang alkemi. Pada umurnya yang ke-30, ar-Razi memutuskan untuk berhenti menekuni bidang alkemi dikarenakan berbagai eksperimen yang menyebabkan matanya menjadi cacat. Kemudian dia mencari dokter yang bisa menyembuhkan matanya, dan dari sinilah ar-Razi mulai mempelajari ilmu kedokteran.
Dia belajar ilmu kedokteran dari Ali ibnu Sahal at-Tabari, seorang
dokter dan filsuf yang lahir di Merv. Dahulu, gurunya merupakan seorang
Yahudi yang kemudian berpindah agama menjadi Islam setelah mengambil
sumpah untuk menjadi pegawai kerajaan dibawah kekuasaan khalifah
Abbasiyah, al-Mu'tashim.
Razi kembali ke kampung halamannya dan terkenal sebagai seorang dokter
disana. Kemudian dia menjadi kepala Rumah Sakit di Rayy pada masa
kekuasaan Mansur ibnu Ishaq, penguasa Samania. Ar-Razi juga menulis
at-Tibb al-Mansur yang khusus dipersembahkan untuk Mansur ibnu Ishaq.
Beberapa tahun kemudian, ar-Razi pindah ke Baghdad pada masa kekuasaan
al-Muktafi dan menjadi kepala sebuah rumah sakit di Baghdad.
Setelah kematian Khalifan al-Muktafi pada tahun 907 Masehi, ar-Razi
memutuskan untuk kembali ke kota kelahirannya di Rayy, dimana dia
mengumpulkan murid-muridnya. Dalam buku Ibnu Nadim yang berjudul
Fihrist, ar-Razi diberikan gelar Syaikh karena dia memiliki banyak
murid. Selain itu, ar-Razi dikenal sebagai dokter yang baik dan tidak
membebani biaya pada pasiennya saat berobat kepadanya.
Beliau juga membuat perbedaan antara penyakit yang bisa disembuhkan dan
yang tidak bisa disembuhkan. Al-Razi kemudian menyatakan bahwa seorang
dokter tidak bisa disalahkan karena tidak bisa menyembuhkan penyakit
kanker dan kusta yang sangat berat. Sebagai tambahan, al-Razi menyatakan
bahwa beliau merasa kasihan pada dokter yang bekerja di kerajaan,
karena biasanya anggota kerajaan suka tidak mematuhi perintah sang
dokter.
Al-Razi juga mengatakan bahwa tujuan menjadi dokter adalah untuk berbuat
baik, bahkan sekalipun kepada musuh dan juga bermanfaat untuk
masyarakat sekitar.
Beberapa ilmuwan barat berpendapat bahwa beliau juga merupakan penggagas
ilmu kimia modern. Hal ini dibuktikan dengan hasil karya tulis maupun
hasil penemuan eksperimennya.
Al-Razi berhasil memberikan informasi lengkap dari beberapa reaksi kimia
serta deskripsi dan desain lebih dari dua puluh instrument untuk
analisis kimia. Al-Razi dapat memberikan deskripsi ilmu kimia secara
sederhana dan rasional. Sebagai seorang kimiawan, beliau adalah orang
yang pertama mampu menghasilkan asam sulfat serta beberapa asam lainnya
serta penggunaan alkohol untuk fermentasi zat yang manis.
Beberapa karya tulis ilmiahnya dalam bidang ilmu kimia yaitu:
- Kitab al Asrar, yang membahas tentang teknik penanganan zat-zat kimia dan manfaatnya.
- Liber Experimentorum, Ar-Razi membahas pembagian zat kedalam hewan, tumbuhan dan mineral, yang menjadi cikal bakal kimia organik dan kimia non-organik.
- Sirr al-Asrar:
- lmu dan pencarian obat-obatan daripada sumber tumbuhan, hewan, dan galian, serta simbolnya dan jenis terbaik bagi setiap satu untuk digunakan dalam rawatan.
- Ilmu dan peralatan yang penting bagi kimia serta apotek.
- Ilmu dan tujuh tata cara serta teknik kimia yang melibatkan pemrosesan raksa, belerang (sulfur), arsenik, serta logam-logam lain seperti emas, perak, tembaga, timbal, dan besi.
Menurut H.G Wells (sarjana Barat terkenal), para ilmuwan muslim
merupakan golongan pertama yang mengasas ilmu kimia. Jadi tidak heran
jika sekiranya mereka telah mengembangkan ilmu kimia selama sembilan
abad bermula dari abad kedelapan masehi.
Karya Emas
Beliau termasuk salah satu ikon emas umat Islam. Dengan otak emasnya,
beliau menghasilkan karya yang sangat populer yang sampai membuat
kalangan istana kekristenan Eropa menaruh perhatian besar.
Setelah peristiwa Perang Salib, raja-raja di Eropa memerintahkan agar
semua karya al-Razi diterjemahkan dalam bahasa Latin, yang merupakan
bahasa resmi ilmu pengetahuan Eropa pada masa itu. Beliau juga berhasil
menemukan cara membuat alkohol. Dikemudian hari, penemuan tersebut
ditindaklanjuti oleh Arnol Pilinov. Pada abad 13, alkohol menjadi
populer.
Sekitar 200an buku lebih telah beliau sumbangkan pada kemajuan dunia ini :
1. Dalam bidang kedokteran
- Kitab al-Mansoori, yang terdiri dari 10 jilid, membahas secara detil tentang pengobatan era Arab-Yunani
- Al-Havi, ensiklopedia kedokteran yang terbesar disusun pada masa itu
- Kitab al-Mulooki dan
- Kitab al-Judari wa al-Hasabah, di kitab ini Ar-Razi untuk pertama kalinya membahas penanganan penyakit cacar.
- Man la Yahdhuruhuth (Pengobatan Alternatif Ketika Tidak Ada Dokter)
- Al-Thibbur Ruhani (Pengobatan Rohani)
2. Dalam bidang kimia
- Kitab al Asrar, yang membahas tentang teknik penanganan zat-zat kimia dan manfaatnya.
- Liber Experimentorum, Al-Razi membahas pembagian zat kedalam hewan, tumbuhan dan mineral, yang menjadi cikal bakal kimia organik dan kimia non-organik.
- Penemuannya yang lain adalah teknik pembuatan asam sulfur serta penggunaan alkohol untuk fermentasi zat yang manis.
3. Dalam bidang ilmu kalam ia mengarang :
- Al Muthalib al ‘Aliyah min al Ilmi al Ilahi
- Asas Al Taqdis
- Al Arbain fii ushul al Din
- Muhassal afkar al Mutaqaddimin wal al Mutaaakhkhirin min ulama wal Hukama wal al mutakalimin.
4. Dalam bidang tasawuf, diantaranya :
- Al Irsyad al Nadhar ilaa lathaif al Asrar
- Syarah ‘Uyun al Hikmah
5. Dalam bidang filsafat, diantaranya :
- Syarah Qishm al Ilahiyyah min al Isyarat li ibn Sina
- Syarah al Isyrah wa al Tanbihat li ibn Sina
- Syarah al Qanun li ibn Sina
- Lubab al Isyarat.
6. Dalam bidang sejarah
- Manaqib al Imam Syafi’I
- Syarah Saqt al Zind li al Mu’ri
7. Dalam bidang Ushul Fiqih
- Al mahsul fii ilmi Ushul Fiqih
- Al Ibthal al Qiyasi
8. Dalam bidang tafsir
- Al asrar al Tanzil wa anwaru al ta’wil
- Ihkam al ahkam
- Al Burhan Fi Qirrati al Qur’an
- Dzurrtu al Tazil wa al Ghurratu al Ta’wil fii ayat Mutasyabihat
- Al Bayan wa al Burhan fii al Radd’ ala ahli wa Thugyan
- Tafsir Ar-Razi
Juga Beliau mengarang lain kitab,diantaranya
- Al-Shirath al-dawlah
- Amarah al-Iqbal al-Dawlah
- Kitab al-Ladzdzah
- Kitab al-‘Ilm al-Ilahi
- Maqalah fi ma ba’d al-Thabi’iyyah
- Al-Shukuk ‘ala Proclus
Adapun diantara karya tulis yang paling besar adalah buku Tafsir yang
berjudul Mafatih Al Ghaib, yang disebut juga al Tafsir al Kabir (Tafsir
Besar) yang terdiri atas belasan jilid / melalui karya tafsirnya itu ia
berupaya mencurahkan segenap ilmunya yang ensklopedis. Melalui ayat-ayat
yang menyentuh bidang filsafat, ia tuangkan bahsan-bahasan yang
bersifat filsafi, melalui ayat-ayat yang menyentuh bidang teologi, ia
tuangkan bahasan yang bersifat teollogi, dan tidak lupa tujuan
membenarkan paham Asy’ariyah, melalui ayat-ayat yang menyentuh bidang
fiqih, ia menyajikan perbincangan-perbincangan masalah fiqih dan
seterusnya.
Melalui tafsirnya ia tuangkan bahwa dalam Al-Quran itu mengandung
berbagai asfek kehidupan dan realitas, menghendaki penguasaan banyak
bidang pengetahuan bagi siap saja, baik secara sendiri-sendiri atau
berkerjasama yang ingin menyingkapkan maksud al-Qur’an secara lengkap.
Karena disana mengandung berbagai macam disiplin ilmu.
Disamping kitab-kitab tersebut, masih banyak terdapat karya-karya beliau
berupa manuskrif baik dalam tulisan Arab maupun tulisan Persia,
Demikianlah Al Razi dalam karyanya.
Kematian
Al- Razi adalah orang yang murah hati, sayang pada pasien-pasiennya,
dermawan kepada orang-orang miskin, karena itu ia memberikan pengobatan
sepenuhnya tanpa meminta bayaran sedikitpun. Jika tidak bersama murid
dan pasiennya, ia selalu menghabiskan waktunya untuk menulis dan
belajar.(Syarif, ed.1996:33)
Mungkin ini yang menyebabkan penlihatannya berangsur-angsur melemah dan
akhirnya ia menjadi buta. Ada yang mengatakan sebab kebutaanya karena
banyak makan buncis (Baqilah).(Syarif, ed.1996:33)
Penyakitnya bermula dari rabun dan akhirnya menjadi buta sama sekali.
Ia pun menolak untuk diobati. Dan mengatakan bahwa pengobatan itu akan
sia-sia belaka, karena sebentar lagi ia akan meninggal dunia.
Beberapa hari kemudian ia meninggal dunia pada tanggal 5 Sya’ban 313 H/ 27 Oktober 925 M. (Syarif, ed.1996:33)
Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_bin_Zakariya_al-Razi
http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/11/biografi-al-razi-865-925-sang-kimiawan.html
http://nuruliman2304.blogspot.com/2013/03/ar-razi-dokterfilsuf-dan-kimiawan.html
IBNU KHALDUN-sang bapak sosiologi
IBNU KHALDUN-sang bapak sosiologi
Nama asli Ibnu Khaldun adalah Abdullah al-Rahman Ibnu Muhammad. Ia
lahir pada tahun 1332 (723 H) di Tunisia dari keluarga bangsawan.
Sebenarnya, keluarga Ibnu Khaldtn bukan berasal dari Tunisia, tapi dari
wilayah Seville di Spanyol.Ibnu Khaldun memperdalam ilmunya di Tunisia dan Maroko.
Di sana, ia belajar al-Qur'an, hadis, dan berbagai macam cabang ilmu Islam, seperti ilmu teologi dialektikal dan hukum Islam. Selain itu, ia juga mempelajari matematika, astronomi, filosofi, dan literatur Arab. Dengan kecerdasannya, Ibnu Khaldun berhasil menguasai semua ilmu itu dalam waktu singkat. Tak heran, ia telah bekerja pada Sultan Barquq, seorang Kaisar Mesir, pada usia belasan.
Ibnu Khaldun banyak menghabiskan waktu, tenaga, dan kepandaiannya untuk terjun ke dunia politik praktis. Ia pernah bekerja untuk Pemerintah Tunisia dan Fez (Maroko), Granada (Islam Spanyol) dan Biaja (Afrika Utara). Pada tahun 1375, Ibnu Khaldun melarikan diri dari Turmoil, Afrika Utara, karema terlibat suatu masalah. Ia lalu menuju kota Granada di Spanyol dengan maksud mengasingkan diri. Namun, karena kegiatan politiknya di masa lalu, Pemerintah Granada menolak kedatangannya. Ibnu Khaldun kemudian menuju Aljazair dan tinggal di sebuah desa kecil bernama Qalat Ibnu selama empat tahun. Di sana, Ibnu Khaldun mulai menulis karya sastra terbesarnya, yaitu Muqaddimah. Karya ini kelak menempatkan namanya di antara nama besar para sejarawan, sosiolog, dan filosof dunia.
Muqaddimah adalah sebuah buku yang berisi pemikiran cemerlang Ibnu Khaldun. Dalam buku ini, Ibnu Khaldun membahas masalah sejarah dan menganalisa hubungan dinamis antarmanusia. Menurut sejumlah intelektual dunia, keberadaan Muqaddimah sangat penting karena memberi ara pada ilmu psikologi, ekonomi, linkungan hidup, dan sosial.
Selain terkenal sebagai penulis sejarah dan manusia, Ibnu Khaldtn juga dikenal sebagai seorang kritikus sejarah yang disegani. Ia adalah tokoh yang memperkenalkan ilmu analisa peradaban manusia dan faktor-faktor yang mendukungnya. Selain itu, ia juga berhasil menemukan beberapa ilmu baru yang berkaitan dengan peradaban manusia. Misalnya, ilmu pembangunan sosial, yang kini disebut sosiologi.
Meskipun hidup pada abad lampau, tapi pemikiran Ibnu Khaldun tergolong sangat maju. Misalmya, ia pernah berpendapat bahwa kehidupan beragama adalah salah satu faktor pentin yang mampu menyatukan Jazirah Arab. Selain itu, ada satu pernyataan Ibnu Khaldun yang dijadikan pijakan bagi parailmuwan hingga kini. Pernyataan tersebut berbunyi, "Sejarah adalah subyek menuju hukum-hukum universak." Sejak jauh hari, Ibnu Khaldun juga sudah menyimpulkan beberapa penyebab kehancuran sebuah negara atau pemerintahan, yaitu ketidakadilan, kekecewaan rakyat, dan tirani.
Selain sebagai sejarawan dan sosiolog, Ibnu Khaldun dikenal pula sebagai perintis pendidikan modern. Ia sangat percaya pada kekuatan akal, bukan kekuatan fisik. Menurutnya, kekuatan fisik hanya membuat seseorang malas, munafik, dan suka berbohong. Ibnu Khaldun hidup pada saat mesir tengah mengalami kemerosotan moral dan pendidikan. Hal tersebut membuat Ibnu Khaldun menghabiskan waktunya untuk mengumpulkan data dan mengingatkan orang-orang tentang pentingnya peradaban. Di kemudian hari, pemikiran dan analisa Ibnu Khaldun sangat bagi perkembangan dunia politik, sosial, sejarah, filosofi, dan pendidikan.
Demikianlah sob, sekilas sejarah, dan juga biografi seorang Khaldun. Jika ada kesalahan kami mohon dengan sangat sebuah kritikan dari para sobat semuanya. Akhir kalam ane ucapkan.
Wassalam
10 Ilmuwan Muslim Terbesar Dan Terhebat Sepanjang Sejarah
10 Ilmuwan Muslim Terbesar Dan Terhebat Sepanjang Sejarah
| Un1x Project | Para ilmuwan dan penemu Muslim (Arab, Persia dan Turki) telah berhasil
membuat beberapa penemuan yang luar biasa ratusan tahun lebih dulu
dibanding rekan-rekan mereka di Eropa. Mereka menarik pengaruh dari
filsafat Aristoteles dan Neo-Platonis, termasuk Euclid, Archimedes,
Ptolemy dan lain-lain. Kaum muslimin pada saat itu telah berhasil
membuat berbagai penemuan di bidang kedokteran, bedah, matematika,
fisika, kimia, filsafat, astrologi, geometri dan bidang lainnya.yang tak
terhitung jumlahnya dan menuliskan karya-karyanya dalam berbagai buku.
Berikut beberapa ilmuwan dan penemu muslim dengan penemuan luar biasa mereka.
1. AL-FARABI
Abū Nasir Muhammad bin al-Farakh al-Fārābi (872-950) disingkat Al-Farabi
adalah ilmuwan dan filsuf Islam yang berasal dari Farab, Kazakhstan.
Ia juga dikenal dengan nama lain Abū Nasir al-Fārābi (dalam beberapa
sumber ia dikenal sebagai Abu Nasr Muhammad Ibn Muhammad Ibn Tarkhan Ibn
Uzalah Al- Farabi, juga dikenal di dunia barat sebagai Alpharabius, Al-Farabi, Farabi, dan Abunasir).
Al Farabi dianggap sebagai salah satu pemikir terkemuka dari era abad pertengahan.
Selama hidupnya al Farabi banyak berkarya. Jika ditinjau dari Ilmu
Pengetahuan, karya-karya al- Farabi dapat ditinjau menjdi 6 bagian:
- Logika
- Ilmu-ilmu Matematika
- Ilmu Alam
- Teologi
- Ilmu Politik dan kenegaraan
- Bunga rampai (Kutub Munawwa’ah).
Karyanya yang paling terkenal adalah Al-Madinah Al-Fadhilah (Kota
atau Negara Utama) yang membahas tentang pencapaian kebahagian melalui
kehidupan politik dan hubungan antara rejim yang paling baik menurut
pemahaman Plato dengan hukum Ilahiah Islam.
2. AL-BATANI
Al Battani (sekitar 858-929) juga dikenal sebagai Albatenius
adalah seorang ahli astronomi dan matematikawan dari Arab. Al Battani
nama lengkap: Abū Abdullāh Muhammad ibn Jābir ibn Sinān ar-Raqqī
al-Harrani as-Sabi al-Battānī), lahir di Harran dekat Urfa.
Salah satu pencapaiannya yang terkenal dalam astronomi adalah tentang penentuan Tahun Matahari sebagai 365 hari, 5 jam, 46 menit dan 24 detik.
Al Battani juga menemukan sejumlah persamaan trigonometri:
Ia juga memecahkan persamaan sin x = a cos x dan menemukan rumus:
dan menggunakan gagasan al-Marwazi tentang tangen dalam mengembangkan persamaan-persamaan untuk menghitung tangen, cotangen dan menyusun tabel perhitungan tangen.
Al Battani bekerja di Suriah, tepatnya di ar-Raqqah dan di Damaskus, yang juga merupakan tempat wafatnya.
3. IBNU SINA
Ibnu Sina (980-1037) dikenal juga sebagai Avicenna di Dunia Barat
adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan juga dokter kelahiran Persia
(sekarang sudah menjadi bagian Uzbekistan). Ia juga seorang penulis yang
produktif dimana sebagian besar karyanya adalah tentang filosofi dan
pengobatan. Bagi banyak orang, beliau adalah Bapak Pengobatan Modern dan
masih banyak lagi sebutan baginya yang kebanyakan bersangkutan dengan
karya-karyanya di bidang kedokteran. Karyanya yang sangat terkenal Qanun fi Thib merupakan rujukan di bidang kedokteran selama berabad-abad.
Ibnu Sina bernama lengkap Abū ‘Alī al-Husayn bin ‘Abdullāh bin Sīnā
lahir pada 980 di Afsyahnah daerah dekat Bukhara, sekarang wilayah
Uzbekistan (kemudian Persia), dan meninggal pada bulan Juni 1037 di
Hamadan, Persia (Iran).
Dia adalah pengarang dari 450 buku pada beberapa pokok bahasan besar,
banyak di antaranya memusatkan pada filosofi dan kedokteran. Dia
dianggap oleh banyak orang sebagai Bapak Kedokteran Modern,
George Sarton menyebut Ibnu Sina sebagai "Ilmuwan paling terkenal dari
Islam dan salah satu yang paling terkenal pada semua bidang, tempat, dan
waktu". Karyanya yang paling terkenal adalah The Book of Healing dan
The Canon of Medicine, dikenal juga sebagai sebagai Qanun (judul lengkap: Al-Qanun fi At Tibb).
Karya
- Qanun fi Thib (Canon of Medicine/Aturan Pengobatan)
- Asy Syifa (terdiri dari 18 jilid berisi tentang berbagai macam ilmu pengetahuan)
- An Najat
4. IBNU BATUTAH
Abu Abdullah Muhammad bin Battutah atau juga dieja Ibnu Batutah adalah seorang pengembara (penjelajah) Berber Maroko.
Atas dorongan Sultan Maroko, Ibnu Batutah mendiktekan beberapa
perjalanan pentingnya kepada seorang sarjana bernama Ibnu Juzay, yang
ditemuinya ketika sedang berada di Iberia. Meskipun mengandung beberapa
kisah fiksi, Rihlah merupakan catatan perjalanan dunia terlengkap yang berasal dari abad ke-14.
Lahir di Tangier, Maroko antara tahun 1304 dan 1307, pada usia sekitar
dua puluh tahun Ibnu Batutah berangkat haji - ziarah ke Mekah. Setelah
selesai, dia melanjutkan perjalanannya hingga melintasi 120.000
kilometer sepanjang dunia Muslim (sekitar 44 negara modern).
5. IBNU RUSYD
Ibnu
Rusyd (Ibnu Rushdi, Ibnu Rusyid, lahir tahun 1126 di Marrakesh Maroko, wafat tanggal 10 Desember 1198) juga dikenal sebagai Averroes, adalah seorang filsuf dari Spanyol (Andalusia).
Ikhtisar
Abu Walid Muhammad bin Rusyd lahir di Kordoba (Spanyol) pada tahun 520
Hijriah (1128 Masehi). Ayah dan kakek Ibnu Rusyd adalah hakim-hakim
terkenal pada masanya. Ibnu Rusyd kecil sendiri adalah seorang anak yang
mempunyai banyak minat dan talenta. Dia mendalami banyak ilmu, seperti
kedokteran, hukum, matematika, dan filsafat. Ibnu Rusyd mendalami
filsafat dari Abu Ja'far Harun dan Ibnu Baja.
Ibnu Rusyd adalah seorang jenius yang berasal dari Andalusia dengan
pengetahuan ensiklopedik. Masa hidupnya sebagian besar diberikan untuk
mengabdi sebagai "Kadi" (hakim) dan fisikawan. Di dunia barat, Ibnu
Rusyd dikenal sebagai Averroes dan komentator terbesar atas filsafat
Aristoteles yang memengaruhi filsafat Kristen di abad pertengahan,
termasuk pemikir semacam St. Thomas Aquinas. Banyak orang mendatangi
Ibnu Rusyd untuk mengkonsultasikan masalah kedokteran dan masalah hukum.
Pemikiran Ibnu Rusyd
Karya-karya Ibnu Rusyd meliputi bidang filsafat, kedokteran dan fikih
dalam bentuk karangan, ulasan, essai dan resume. Hampir semua
karya-karya Ibnu Rusyd diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan Ibrani
(Yahudi) sehingga kemungkinan besar karya-karya aslinya sudah tidak ada.
Filsafat Ibnu Rusyd ada dua, yaitu filsafat Ibnu Rusyd seperti yang
dipahami oleh orang Eropa pada abad pertengahan; dan filsafat Ibnu Rusyd
tentang akidah dan sikap keberagamaannya.
Karya
- Bidayat Al-Mujtahid
- Kulliyaat fi At-Tib (Kuliah Kedokteran)
- Fasl Al-Maqal fi Ma Bain Al-Hikmat Wa Asy-Syari’at
6. MUHAMMAD BIN MUSA AL-KHAWARIZMI
Muhammad bin Mūsā al-Khawārizmī adalah seorang ahli matematika,
astronomi, astrologi, dan geografi yang berasal dari Persia. Lahir
sekitar tahun 780 di Khwārizm (sekarang Khiva, Uzbekistan) dan wafat
sekitar tahun 850 di Baghdad. Hampir sepanjang hidupnya, ia bekerja
sebagai dosen di Sekolah Kehormatan di Baghdad
Buku pertamanya, al-Jabar, adalah buku pertama yang membahas solusi
sistematik dari linear dan notasi kuadrat. Sehingga ia disebut sebagai
Bapak Aljabar. Translasi bahasa Latin dari Aritmatika beliau, yang
memperkenalkan angka India, kemudian diperkenalkan sebagai Sistem
Penomoran Posisi Desimal di dunia Barat pada abad ke 12. Ia merevisi dan
menyesuaikan Geografi Ptolemeus sebaik mengerjakan tulisan-tulisan
tentang astronomi dan astrologi.
Kontribusi beliau tak hanya berdampak besar pada matematika, tapi juga
dalam kebahasaan. Kata Aljabar berasal dari kata al-Jabr, satu dari dua
operasi dalam matematika untuk menyelesaikan notasi kuadrat, yang
tercantum dalam buku beliau. Kata logarisme dan logaritma diambil dari
kata Algorismi, Latinisasi dari nama beliau. Nama beliau juga di serap
dalam bahasa Spanyol Guarismo dan dalam bahasa
Portugis, Algarismo yang berarti digit.
Biografi
Sedikit yang dapat diketahui dari hidup beliau, bahkan lokasi tempat
lahirnya sekalipun. Nama beliau mungkin berasal dari Khwarizm (Khiva)
yang berada di Provinsi Khurasan pada masa kekuasaan Bani Abbasiyah
(sekarang Xorazm, salah satu provinsi Uzbekistan). Gelar beliau adalah
Abū ‘Abdu llāh atau Abū Ja’far.
Sejarawan al-Tabari menamakan beliau Muhammad bin Musa al-Khwārizmī
al-Majousi al-Katarbali. Sebutan al-Qutrubbulli mengindikasikan beliau
berasal dari Qutrubbull, kota kecil dekat Baghdad.
Dalam Kitāb al-Fihrist Ibnu al-Nadim, kita temukan sejarah singkat
beliau, bersama dengan karya-karya tulis beliau. Al-Khawarizmi menekuni
hampir seluruh pekerjaannya antara 813-833. setelah Islam masuk ke
Persia, Baghdad menjadi pusat ilmu dan perdagangan, dan banyak pedagang
dan ilmuwan dari Cina dan India berkelana ke kota ini, yang juga
dilakukan beliau. Dia bekerja di Baghdad pada Sekolah Kehormatan yang
didirikan oleh Khalifah Bani Abbasiyah Al-Ma'mun, tempat ia belajar ilmu
alam dan matematika, termasuk mempelajari terjemahan manuskrip
Sanskerta dan Yunani.
Karya
Karya terbesar beliau dalam matematika, astronomi, astrologi, geografi,
kartografi, sebagai fondasi dan kemudian lebih inovatif dalam aljabar,
trigonometri, dan pada bidang lain yang beliau tekuni. Pendekatan logika
dan sistematis beliau dalam penyelesaian linear dan notasi kuadrat
memberikan keakuratan dalam disiplin aljabar, nama yang diambil dari
nama salah satu buku beliau pada tahun 830 M, al-Kitab al-mukhtasar fi
hisab al-jabr wa'l-muqabala atau: "Buku Rangkuman untuk Kalkulasi dengan
Melengkapakan dan Menyeimbangkan”, buku pertama beliau yang kemudian
diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada abad ke-12.
Pada buku beliau, Kalkulasi dengan angka Hindu, yang ditulis tahun 825,
memprinsipkan kemampuan difusi angka India ke dalam perangkaan timur
tengah dan kemudian Eropa. Buku beliau diterjemahkan ke dalam bahasa
Latin, Algoritmi de numero Indorum, menunjukkan kata algoritmi menjadi
bahasa Latin.
Beberapa kontribusi beliau berdasar pada Astronomi Persia dan Babilonia, angka India, dan sumber-sumber Yunani.
Sistemasi dan koreksi beliau terhadap data Ptolemeus pada geografi
adalah sebuah penghargaan untuk Afrika dan Timur Tengah. Buku besar
beliau yang lain, Kitab surat al-ard ("Pemandangan Bumi";diterjemahkan
oleh Geography), yang memperlihatkan koordinat dan lokasi dasar yang
diketahui dunia, dengan berani mengevaluasi nilai panjang dari Laut
Mediterania dan lokasi kota-kota di Asia dan Afrika yang sebelumnya
diberikan oleh Ptolemeus.
Ia kemudian mengepalai konstruksi peta dunia untuk Khalifah Al-Ma’mun
dan berpartisipasi dalam proyek menentukan tata letak di Bumi, bersama
dengan 70 ahli geografi lain untuk membuat peta yang kemudian disebut
“ketahuilah dunia”. Ketika hasil kerjanya disalin dan ditransfer ke
Eropa dan Bahasa Latin, menimbulkan dampak yang hebat pada kemajuan
matematika dasar di Eropa. Ia juga menulis tentang astrolab dan sundial.
Kitab I - Aljabar
Al-Kitāb al-mukhtaṣar fī ḥisāb al-jabr wa-l-muqābala (Kitab yang
Merangkum Perhitungan Pelengkapan dan Penyeimbangan) adalah buku
matematika yang ditulis pada tahun 830. Kitab ini merangkum definisi
aljabar. Terjemahan ke dalam bahasa Latin dikenal sebagai Liber algebrae
et almucabala oleh Robert dari Chester (Segovia, 1145) dan juga oleh
Gerardus dari Cremona.
Dalam kitab tersebut diberikan penyelesaian persamaan linear dan kuadrat
dengan menyederhanakan persamaan menjadi salah satu dari enam bentuk
standar (di sini b dan c adalah bilangan bulat positif)
dengan membagi koefisien dari kuadrat dan menggunakan dua operasi: al-jabr
( الجبر ) atau pemulihan atau pelengkapan) dan al-muqābala
(penyetimbangan). Al-jabr adalah proses memindahkan unit negatif, akar
dan kuadrat dari notasi dengan menggunakan nilai yang sama di kedua
sisi. Contohnya, x^2 = 40x - 4x^2 disederhanakan menjadi 5x^2 = 40x.
Al-muqābala adalah proses memberikan kuantitas dari tipe yang sama ke
sisi notasi. Contohnya, x^2 + 14 = x + 5 disederhanakan ke x^2 + 9 = x.
Beberapa pengarang telah menerbitkan tulisan dengan nama Kitāb al-ǧabr
wa-l-muqābala, termasuk Abū Ḥanīfa al-Dīnawarī, Abū Kāmil (Rasāla fi
al-ǧabr wa-al-muqābala), Abū Muḥammad al-‘Adlī, Abū Yūsuf al-Miṣṣīṣī,
Ibnu Turk, Sind bin ‘Alī, Sahl bin Bišr, dan Šarafaddīn al-Ṭūsī.
Kitab 2 - Dixit algorizmi
Buku kedua besar beliau adalah tentang aritmatika, yang bertahan dalam
Bahasa Latin, tapi hilang dari Bahasa Arab yang aslinya. Translasi
dilakukan pada abad ke-12 oleh Adelard of Bath, yang juga menerjemahkan
tabel astronomi pada 1126.
Pada manuskrip Latin,biasanya tak bernama,tetapi umumnya dimulai dengan
kata: Dixit algorizmi ("Seperti kata al-Khawārizmī"), atau Algoritmi de
numero Indorum ("al-Kahwārizmī pada angka kesenian Hindu"), sebuah nama
baru di berikan pada hasil kerja beliau oleh Baldassarre Boncompagni
pada 1857. Kitab aslinya mungkin bernama Kitāb al-Jam’a wa-l-tafrīq
bi-ḥisāb al-Hind ("Buku Penjumlahan dan Pengurangan berdasarkan
Kalkulasi Hindu")
Kitab 3 - Rekonstruksi Planetarium
Peta abad ke-15 berdasarkan Ptolemeus sebagai perbandingan.
Buku ketiga beliau yang terkenal adalah Kitāb surat al-Ardh "Buku
Pemandangan Dunia" atau "Kenampakan Bumi" diterjemahkan oleh Geography),
yang selesai pada 833 adalah revisi dan penyempurnaan Geografi
Ptolemeus, terdiri dari daftar 2402 koordinat dari kota-kota dan tempat
geografis lainnya mengikuti perkembangan umum.
Hanya ada satu kopi dari Kitāb ṣūrat al-Arḍ, yang tersimpan di Perpustakaan Universitas Strasbourg.
Terjemahan Latinnya tersimpan di Biblioteca Nacional de España di
Madrid. Judul lengkap buku beliau adalah Buku Pendekatan Tentang Dunia,
dengan Kota-Kota, Gunung, Laut, Semua Pulau dan Sungai, ditulis oleh Abu
Ja’far Muhammad bin Musa al-Khawarizmi berdasarkan pendalaman geografis
yang ditulis oleh Ptolemeus dan Claudius.
Buku ini dimulai dengan daftar bujur dan lintang, termasuk “Zona Cuaca”,
yang menulis pengaruh lintang dan bujur terhadap cuaca. Oleh Paul
Gallez, dikatakan bahwa ini sanagat bermanfaat untuk menentukan posisi
kita dalam kondisi yang buruk untuk membuat pendekatan praktis. Baik
dalam salinan Arab maupun Latin, tak ada yang tertinggal dari buku ini.
Oleh karena itu, Hubert Daunicht merekonstruksi kembali peta tersebut
dari daftar koordinat. Ia berusaha mencari pendekatan yang mirip dengan
peta tersebut.
Buku 4 - Astronomi
Kampus Corpus Christi MS 283
Buku Zīj al-sindhind (tabel astronomi) adalah karya yang terdiri dari 37
simbol pada kalkulasi kalender astronomi dan 116 tabel dengan
kalenderial, astronomial dan data astrologial sebaik data yang diakui
sekarang.
Versi aslinya dalam Bahasa Arab (ditulis 820) hilang, tapi versi lain
oleh astronomer Spanyol Maslama al-Majrīṭī (1000) tetap bertahan dalam
bahasa Latin, yang diterjemahkan oleh Adelard of Bath (26 Januari 1126).
Empat manuskrip lainnya dalam bahasa Latin tetap ada di Bibliothèque
publique (Chartres), the Bibliothèque Mazarine (Paris), the Bibliotheca
Nacional (Madrid) dan the Bodleian Library (Oxford).
Buku 5 - Kalender Yahudi
Al-Khawārizmī juga menulis tentang Penanggalan Yahudi (Risāla fi
istikhrāj taʾrīkh al-yahūd "Petunjuk Penanggalan Yahudi"). Yang
menerangkan 19-tahun siklus interkalasi, hukum yang mengatur pada hari
apa dari suatu minggu bulan Tishrī dimulai; memperhitungkan interval
antara Era Yahudi (penciptaan Adam) dan era Seleucid; dan memberikan
hukum tentang bujur matahari dan bulan menggunakan Kalender Yahudi. Sama
dengan yang ditemukan oleh al-Bīrūnī dan Maimonides.
Karya lainnya
Beberapa manuskrip Arab di Berlin, Istanbul, Tashkent, Kairo dan Paris
berisi pendekatan material yang berkemungkinan berasal dari al-Khawarizmī. Manuskrip di Istanbul berisi tentang sundial, yang
disebut dalam Fihirst. Karya lain, seperti determinasi arah Mekkah adalah salah satu astronomi sferik.
Dua karya berisi tentang pagi (Ma’rifat sa’at al-mashriq fī kull balad)
dan determinasi azimut dari tinggi (Ma’rifat al-samt min qibal
al-irtifā’).
Beliau juga menulis 2 buku tentang penggunaan dan perakitan astrolab.
Ibnu al-Nadim dalam Kitab al-Fihrist (sebuah indeks dari bahasa Arab)
juga menyebutkan Kitāb ar-Ruḵāma(t) (buku sundial) dan Kitab al-Tarikh
(buku sejarah) tapi 2 yang terakhir disebut telah hilang.
7. UMAR KHAYYAM
'Umar Khayyām (18 Mei 1048 - 4 Desember 1131), dilahirkan di Nishapur,
Iran. Nama aslinya adalah Ghiyātsuddin Abulfatah 'Umar bin Ibrahim
Khayyāmi Nisyābūri . Khayyām berarti "pembuat tenda" dalam bahasa
Persia.
Sang Matematikawan
Pada masa hidupnya, ia terkenal sebagai
seorang matematikawan dan
astronom yang memperhitungkan bagaimana mengoreksi kalender Persia. Pada
15 Maret 1079, Sultan Jalaluddin Maliksyah Saljuqi (1072-1092)
memberlakukan kalender yang telah diperbaiki Umar, seperti yang
dilakukan oleh Julius Caesar di Eropa
pada tahun 46 SM dengan koreksi terhadap Sosigenes, dan yang dilakukan
oleh Paus Gregorius XIII pada Februari 1552 dengan kalender yang telah
diperbaiki Aloysius Lilius (meskipun Britania Raya baru beralih dari
Kalender Julian kepada kalender Gregorian pada 1751, dan Rusia baru
melakukannya pada 1918).
Dia pun terkenal karena menemukan metode memecahkan persamaan kubik dengan memotong sebuah parabola dengan sebuah lingkaran.
Sang astronom
Pada 1073, Malik-Syah, penguasa Isfahan, mengundang Khayyām untuk
membangun dan bekerja pada sebuah observatorium, bersama-sama dengan
sejumlah ilmuwan terkemuka lainnya. Akhirnya, Khayyām dengan sangat
akurat (mengoreksi hingga enam desimal di belakang koma) mengukur
panjang satu tahun sebagai 365,24219858156 hari.
Ia terkenal di dunia Persia dan Islam karena observasi astronominya. Ia
pernah membuat sebuah peta bintang (yang kini lenyap) di angkasa.
Umar Khayyām dan Islam
Filsafat Umar Khayyām agak berbeda dengan dogma-dogma umum Islam. Tidak
jelas apakah ia percaya akan kehadiran Allah atau tidak, namun ia
menolak pemahaman bahwa setiap kejadian dan fenomena adalah akibat dari
campur tangan ilahi. Ia pun tidak percaya akan Hari Kiamat atau ganjaran
serta hukuman setelah kematian. Sebaliknya, ia mendukung pandangan
bahwa hukum-hukum alam menjelaskan semua fenomena dari kehidupan yang
teramati. Para pejabat keagamaan berulang kali meminta dia menjelaskan
pandangan-pandangannya yang berbeda tentang Islam. Khayyām akhirnya naik
haji ke Mekkah untuk membuktikan bahwa ia adalah seorang muslim.
Omar Khayyam, Sang Skeptik
Dan, sementara Ayam Jantan berkokok, mereka yang berdiri di muka / Rumah
Minum berseru - "Bukalah Pintu! / Engkau tahu betapa sedikit waktu yang
kami punyai untuk singgah, / Dan bila kami pergi, mungkin kami takkan
kembali lagi."
Demikian pula bagi mereka yang bersiap-siap untuk HARI INI, / Dan
meyangka setelah ESOK menatap, / Seorang muazzin berseru dari Menara
Kegelapan / "Hai orang bodoh! ganjaranmu bukan di Sini ataupun di Sana!"
Mengapa, semua orang Suci dan orang Bijak yang mendiskusikan / Tentang
Dua Dunia dengan begitu cerdas, disodorkannya / Seperti Nabi-nabi bodoh;
Kata-kata mereka untuk Dicemoohkan / Ditaburkan, dan mulut mereka
tersumbat dengan Debu.
Oh, datanglah dengan Khayyam yang tua, dan tinggalkanlah Yang Bijak /
Untuk berbicara; satu hal yang pasti, bahwa Kehidupan berjalan cepat; /
Satu hal yang pasti, dan Sisanya adalah Dusta; / Bunga yang pernah
sekali mekar, mati untuk selama-lamanya.
Diriku ketika masih muda begitu bergariah mengunjungi / Kaum Cerdik
pandai dan Orang Suci, dan mendengarkan Perdebatan besar / Tentang ini
dan tentang: namun terlebih lagi / Keluar dari Pintu yang sama seperti
ketika kumasuk.
Dengan Benih Hikmat aku menabur, / Dan dengan tanganku sendiri
mengusahakannya agar bertumbuh; / Dan cuma inilah Panen yang kupetik - /
"Aku datang bagai Air, dan bagaikan Bayu aku pergi."
Ke dalam Jagad ini, dan tanpa mengetahui, / Entah ke mana, seperti Air
yang mengalir begitu saja: / Dan dari padanya, seperti Sang Bayu yang
meniup di Padang, / Aku tak tahu ke mana, bertiup sesukanya.
Jari yang Bergerak menulis; dan, setelah menulis, / Bergerak terus:
bukan Kesalehanmu ataupun Kecerdikanmu / Yang akan memanggilnya kembali
untuk membatalkan setengah Garis, / Tidak juga Air matamu menghapuskan
sepatah Kata daripadanya.
Dan Cawan terbalik yang kita sebut Langit, / Yang di bawahnya kita
merangkak hidup dan mati, / Janganlah mengangkat tanganmu kepadanya
meminta tolong - karena Ia / Bergelung tanpa daya seperti Engkau dan
Aku.
Omar Khayyám, Penulis dan Penyair
Omar Khayyám kini terkenal bukan hanya
keberhasilan ilmiahnya, tetapi
karena karya-karya sastranya. Ia diyakini telah menulis sekitar seribu
puisi 400 baris. Di dunia berbahasa Inggris, ia paling dikenal karena
The Rubáiyát of Omar Khayyám dalam terjemahan bahasa Inggris oleh Edward
Fitzgerald (1809-1883).
Orang lain juga telah menerbitkan terjemahan-terjemahan sebagian dari rubáiyátnya (rubáiyát berarti "kuatrain"), tetapi terjemahan
Fitzgeraldlah yang paling terkenal. Ada banyak pula terjemahan karya ini dalam bahasa-bahasa lain.
8. TSABIT BIN QURRAH
Abu'l Hasan Tsabit bin Qurra' bin Marwan al-Sabi al-Harrani, (826 – 18
Februari 901) adalah seorang astronom dan matematikawan dari Arab, dan
dikenal pula sebagai Thebit dalam bahasa Latin.
Tsabit lahir di kota Harran, Turki.
Tsabit menempuh pendidikan di Baitul Hikmah di Baghdad atas ajakan
Muhammad ibn Musa ibn Shakir. Tsabit menerjemahkan buku Euclid yang
berjudul Elements dan buku Ptolemy yang berjudul Geograpia.
Al-Sabiʾ Thabit bin Qurra al-Ḥarrānī, Latin: Thebit / Thebith / Tebit,
826 - 18 Februari, 901) adalah seorang ahli matematika, dokter,
astronom, dan penerjemah Islam Golden Age yang tinggal di Baghdad pada
paruh kedua abad kesembilan.
Ibnu Qurra membuat penemuan penting dalam aljabar, geometri, dan
astronomi. Dalam astronomi, Thabit dianggap sebagai salah satu dari para
reformis pertama dari sistem Ptolemaic, dan dalam mekanika dia adalah
seorang pendiri statika.
9. MUHAMMAD BIN ZAKARIYA AL-RAZI
Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi atau dikenali sebagai Rhazes
di dunia barat merupakan salah seorang pakar sains Iran yang hidup
antara tahun 864 - 930. Ia lahir di Rayy, Teheran pada tahun 251 H./865
dan wafat pada tahun 313 H/925.
Ar-Razi sejak muda telah mempelajari filsafat, kimia, matematika dan
kesastraan. Dalam bidang kedokteran, ia berguru kepada Hunayn bin Ishaq
di Baghdad.
Sekembalinya ke Teheran, ia dipercaya untuk memimpin sebuah rumah sakit
di Rayy. Selanjutnya ia juga memimpin Rumah Sakit Muqtadari di Baghdad.
Ar-Razi juga diketahui sebagai ilmuwan serbabisa dan dianggap sebagai salah satu ilmuwan terbesar dalam sejarah.
Biografi
Ar-Razi lahir pada tanggal 28 Agustus 865 Hijirah dan meninggal pada
tanggal 9 Oktober 925 Hijriah. Nama Razi-nya berasal dari nama kota
Rayy. Kota tersebut terletak di lembah selatan jajaran Dataran Tinggi
Alborz yang berada di dekat Teheran, Iran. Di kota ini juga, Ibnu Sina menyelesaikan hampir seluruh karyanya.
Saat masih kecil, ar-Razi tertarik untuk menjadi penyanyi atau musisi
tapi dia kemudian lebih tertarik pada bidang alkemi. Pada umurnya yang
ke-30, ar-Razi memutuskan untuk berhenti menekuni bidang alkemi
dikarenakan berbagai eksperimen yang menyebabkan matanya menjadi cacat.
Kemudian dia mencari dokter yang bisa menyembuhkan matanya, dan dari
sinilah ar-Razi mulai mempelajari ilmu kedokteran.
Dia belajar ilmu kedokteran dari Ali ibnu Sahal at-Tabari,
seorang dokter dan filsuf yang lahir di Merv. Dahulu, gurunya merupakan
seorang Yahudi
yang kemudian berpindah agama menjadi Islam setelah mengambil sumpah
untuk menjadi pegawai kerajaan dibawah kekuasaan khalifah Abbasiyah,
al-Mu'tashim.
Razi kembali ke kampung halamannya dan terkenal sebagai seorang dokter
disana. Kemudian dia menjadi kepala Rumah Sakit di Rayy pada masa
kekuasaan Mansur ibnu Ishaq, penguasa Samania. Ar-Razi juga menulis
at-Tibb al-Mansur yang khusus dipersembahkan untuk Mansur ibnu Ishaq.
Beberapa tahun kemudian, ar-Razi pindah ke Baghdad pada masa kekuasaan
al-Muktafi dan menjadi kepala sebuah rumah sakit di Baghdad.
Setelah kematian Khalifan al-Muktafi pada tahun 907 Masehi, ar-Razi
memutuskan untuk kembali ke kota kelahirannya di Rayy, dimana dia
mengumpulkan murid-muridnya. Dalam buku Ibnu Nadim yang berjudul
Fihrist, ar-Razi diberikan gelar Syaikh karena dia memiliki banyak
murid. Selain itu, ar-Razi dikenal sebagai dokter yang baik dan tidak
membebani biaya pada pasiennya saat berobat kepadanya.
Kontribusi
Bidang Kedokteran
Cacar dan campak
Sebagai seorang dokter utama di rumah sakit di Baghdad, ar-Razi
merupakan orang pertama yang membuat penjelasan seputar penyakit cacar:
"Cacar terjadi ketika darah 'mendidih' dan terinfeksi, dimana
kemudian hal ini akan mengakibatkan keluarnya uap. Kemudian darah muda
(yang kelihatan seperti ekstrak basah di kulit) berubah menjadi darah
yang makin banyak dan warnanya seperti anggur yang matang. Pada tahap
ini, cacar diperlihatkan dalam bentuk gelembung pada minuman anggur.
Penyakit ini dapat terjadi tidak hanya pada masa kanak-kanak, tapi juga
masa dewasa. Cara terbaik untuk menghindari penyakit ini adalah mencegah
kontak dengan penyakit ini, karena kemungkinan wabah cacar bisa menjadi
epidemi."
Diagnosa ini kemudian dipuji oleh Ensiklopedia Britanika (1911) yang menulis: "Pernyataan
pertama yang paling akurat dan tepercaya
tentang adanya wabah ditemukan pada karya dokter Persia pada abad ke-9
yaitu Rhazes, dimana dia menjelaskan gejalanya secara jelas, patologi
penyakit yang dijelaskan dengan perumpamaan fermentasi anggur dan cara
mencegah wabah tersebut."
Buku ar-Razi yaitu Al-Judari wal-Hasbah (Cacar dan Campak) adalah buku
pertama yang membahas tentang cacar dan campak sebagai dua wabah yang
berbeda. Buku ini kemudian diterjemahkan belasan kali ke dalam Latin dan
bahasa Eropa lainnya. Cara penjelasan yang tidak dogmatis dan kepatuhan
pada prinsip Hippokrates dalam pengamatan klinis memperlihatkan cara berpikir ar-Razi dalam buku ini.
Berikut ini adalah penjelasan lanjutan ar-Razi: "Kemunculan cacar
ditandai oleh demam yang berkelanjutan, rasa sakit pada punggung, gatal
pada hidung dan mimpi yang buruk ketika tidur. Penyakit menjadi semakin
parah ketika semua gejala tersebut bergabung dan gatal terasa di semua
bagian tubuh. Bintik-bintik di muka mulai bermunculan dan terjadi
perubahan warna merah pada muka dan kantung mata. Salah satu gejala
lainnya adalah perasaan berat pada seluruh tubuh dan sakit pada
tenggorokan."
Alergi dan demam
Razi diketahui sebagai seorang ilmuwan
yang menemukan penyakit "alergi asma", dan ilmuwan pertama yang menulis
tentang alergi dan imunologi. Pada salah satu tulisannya, dia
menjelaskan timbulnya penyakit rhintis
setelah mencium bunga mawar pada musim panas. Razi juga merupakan
ilmuwan pertama yang menjelaskan demam sebagai mekanisme tubuh untuk
melindungi diri.
Farmasi
Pada bidang farmasi, ar-Razi juga berkontribusi membuat peralatan
seperti tabung, spatula dan mortar. Ar-razi juga mengembangkan
obat-obatan yang berasal dari merkuri.
Etika kedokteran
Ar-Razi juga mengemukakan pendapatnya dalam bidang etika kedokteran.
Salah satunya adalah ketika dia mengritik dokter jalanan palsu dan
tukang obat yang berkeliling di kota dan desa untuk menjual ramuan. Pada
saat yang sama dia juga menyatakan bahwa dokter tidak mungkin
mengetahui jawaban atas segala penyakit dan tidak mungkin bisa
menyembuhkan semua penyakit, yang secara manusiawi sangatlah tidak
mungkin. Tapi untuk meningkatkan mutu seorang dokter, ar-Razi
menyarankan para dokter untuk tetap belajar dan terus mencari informasi
baru. Dia juga membuat perbedaan antara penyakit yang bisa disembuhkan
dan yang tidak bisa disembuhkan. Ar-Razi kemudian menyatakan bahwa
seorang dokter tidak bisa disalahkan karena tidak bisa menyembuhkan
penyakit kanker dan kusta yang sangat berat. Sebagai tambahan, ar-Razi
menyatakan bahwa dia merasa kasihan pada dokter yang bekerja di
kerajaan, karena biasanya anggota kerajaan suka tidak mematuhi perintah
sang dokter.
Ar-Razi juga mengatakan bahwa tujuan menjadi dokter adalah untuk berbuat
baik, bahkan sekalipun kepada musuh dan juga bermanfaat untuk
masyarakat sekitar.
Buku-buku Ar-Razi pada bidang kedokteran
Berikut ini adalah karya ar-Razi pada bidang kedokteran yang dituliskan dalam buku:
- Hidup yang Luhur
- Petunjuk Kedokteran untuk Masyarakat Umum
- Keraguan pada Galen
- Penyakit pada Anak
10. ABU MUSA JABIR BIN HAYYAN
Abu Musa Jabir bin Hayyan, atau dikenal dengan nama Geber di dunia
Barat, diperkirakan lahir di Kuffah, Irak pada tahun 722 dan wafat pada
tahun 804. Kontribusi terbesar Jabir adalah dalam bidang kimia.
Keahliannya ini didapatnya dengan ia berguru pada Barmaki Vizier, pada
masa pemerintahan Harun Ar-Rasyid
di Baghdad. Ia mengembangkan teknik eksperimentasi sistematis di dalam
penelitian kimia, sehingga setiap eksperimen dapat direproduksi kembali.
Jabir menekankan bahwa kuantitas zat berhubungan dengan reaksi kimia
yang terjadi, sehingga dapat dianggap Jabir telah merintis ditemukannya hukum perbandingan tetap.
Kontribusi lainnya antara lain dalam
penyempurnaan proses kristalisasi, distilasi, kalsinasi, sublimasi dan
penguapan serta pengembangan instrumen untuk melakukan proses-proses
tersebut.
Bapak Kimia Arab ini dikenal karena karya-karyanya yang sangat berpengaruh pada ilmu kimia dan metalurgi.
Karya Jabir antara lain:
- Kitab Al-Kimya (diterjemahkan ke Inggris menjadi The Book of the Composition of Alchemy)
- Kitab Al-Sab'een
- Kitab Al Rahmah
- Al Tajmi
- Al Zilaq al Sharqi
- Book of The Kingdom
- Book of Eastern Mercury
- Book of Balance'
10 Ilmuwan Muslim Terbesar Dan Terhebat Sepanjang Sejarah
10 Ilmuwan Muslim Terbesar Dan Terhebat Sepanjang Sejarah
| Un1x Project | Para ilmuwan dan penemu Muslim (Arab, Persia dan Turki) telah berhasil
membuat beberapa penemuan yang luar biasa ratusan tahun lebih dulu
dibanding rekan-rekan mereka di Eropa. Mereka menarik pengaruh dari
filsafat Aristoteles dan Neo-Platonis, termasuk Euclid, Archimedes,
Ptolemy dan lain-lain. Kaum muslimin pada saat itu telah berhasil
membuat berbagai penemuan di bidang kedokteran, bedah, matematika,
fisika, kimia, filsafat, astrologi, geometri dan bidang lainnya.yang tak
terhitung jumlahnya dan menuliskan karya-karyanya dalam berbagai buku.
Berikut beberapa ilmuwan dan penemu muslim dengan penemuan luar biasa mereka.
1. AL-FARABI
Abū Nasir Muhammad bin al-Farakh al-Fārābi (872-950) disingkat Al-Farabi
adalah ilmuwan dan filsuf Islam yang berasal dari Farab, Kazakhstan.
Ia juga dikenal dengan nama lain Abū Nasir al-Fārābi (dalam beberapa
sumber ia dikenal sebagai Abu Nasr Muhammad Ibn Muhammad Ibn Tarkhan Ibn
Uzalah Al- Farabi, juga dikenal di dunia barat sebagai Alpharabius, Al-Farabi, Farabi, dan Abunasir).
Al Farabi dianggap sebagai salah satu pemikir terkemuka dari era abad pertengahan.
Selama hidupnya al Farabi banyak berkarya. Jika ditinjau dari Ilmu
Pengetahuan, karya-karya al- Farabi dapat ditinjau menjdi 6 bagian:
- Logika
- Ilmu-ilmu Matematika
- Ilmu Alam
- Teologi
- Ilmu Politik dan kenegaraan
- Bunga rampai (Kutub Munawwa’ah).
Karyanya yang paling terkenal adalah Al-Madinah Al-Fadhilah (Kota
atau Negara Utama) yang membahas tentang pencapaian kebahagian melalui
kehidupan politik dan hubungan antara rejim yang paling baik menurut
pemahaman Plato dengan hukum Ilahiah Islam.
2. AL-BATANI
Al Battani (sekitar 858-929) juga dikenal sebagai Albatenius
adalah seorang ahli astronomi dan matematikawan dari Arab. Al Battani
nama lengkap: Abū Abdullāh Muhammad ibn Jābir ibn Sinān ar-Raqqī
al-Harrani as-Sabi al-Battānī), lahir di Harran dekat Urfa.
Salah satu pencapaiannya yang terkenal dalam astronomi adalah tentang penentuan Tahun Matahari sebagai 365 hari, 5 jam, 46 menit dan 24 detik.
Al Battani juga menemukan sejumlah persamaan trigonometri:
Ia juga memecahkan persamaan sin x = a cos x dan menemukan rumus:
dan menggunakan gagasan al-Marwazi tentang tangen dalam mengembangkan persamaan-persamaan untuk menghitung tangen, cotangen dan menyusun tabel perhitungan tangen.
Al Battani bekerja di Suriah, tepatnya di ar-Raqqah dan di Damaskus, yang juga merupakan tempat wafatnya.
3. IBNU SINA
Ibnu Sina (980-1037) dikenal juga sebagai Avicenna di Dunia Barat
adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan juga dokter kelahiran Persia
(sekarang sudah menjadi bagian Uzbekistan). Ia juga seorang penulis yang
produktif dimana sebagian besar karyanya adalah tentang filosofi dan
pengobatan. Bagi banyak orang, beliau adalah Bapak Pengobatan Modern dan
masih banyak lagi sebutan baginya yang kebanyakan bersangkutan dengan
karya-karyanya di bidang kedokteran. Karyanya yang sangat terkenal Qanun fi Thib merupakan rujukan di bidang kedokteran selama berabad-abad.
Ibnu Sina bernama lengkap Abū ‘Alī al-Husayn bin ‘Abdullāh bin Sīnā
lahir pada 980 di Afsyahnah daerah dekat Bukhara, sekarang wilayah
Uzbekistan (kemudian Persia), dan meninggal pada bulan Juni 1037 di
Hamadan, Persia (Iran).
Dia adalah pengarang dari 450 buku pada beberapa pokok bahasan besar,
banyak di antaranya memusatkan pada filosofi dan kedokteran. Dia
dianggap oleh banyak orang sebagai Bapak Kedokteran Modern,
George Sarton menyebut Ibnu Sina sebagai "Ilmuwan paling terkenal dari
Islam dan salah satu yang paling terkenal pada semua bidang, tempat, dan
waktu". Karyanya yang paling terkenal adalah The Book of Healing dan
The Canon of Medicine, dikenal juga sebagai sebagai Qanun (judul lengkap: Al-Qanun fi At Tibb).
Karya
- Qanun fi Thib (Canon of Medicine/Aturan Pengobatan)
- Asy Syifa (terdiri dari 18 jilid berisi tentang berbagai macam ilmu pengetahuan)
- An Najat
4. IBNU BATUTAH
Abu Abdullah Muhammad bin Battutah atau juga dieja Ibnu Batutah adalah seorang pengembara (penjelajah) Berber Maroko.
Atas dorongan Sultan Maroko, Ibnu Batutah mendiktekan beberapa
perjalanan pentingnya kepada seorang sarjana bernama Ibnu Juzay, yang
ditemuinya ketika sedang berada di Iberia. Meskipun mengandung beberapa
kisah fiksi, Rihlah merupakan catatan perjalanan dunia terlengkap yang berasal dari abad ke-14.
Lahir di Tangier, Maroko antara tahun 1304 dan 1307, pada usia sekitar
dua puluh tahun Ibnu Batutah berangkat haji - ziarah ke Mekah. Setelah
selesai, dia melanjutkan perjalanannya hingga melintasi 120.000
kilometer sepanjang dunia Muslim (sekitar 44 negara modern).
5. IBNU RUSYD
Ibnu
Rusyd (Ibnu Rushdi, Ibnu Rusyid, lahir tahun 1126 di Marrakesh Maroko, wafat tanggal 10 Desember 1198) juga dikenal sebagai Averroes, adalah seorang filsuf dari Spanyol (Andalusia).
Ikhtisar
Abu Walid Muhammad bin Rusyd lahir di Kordoba (Spanyol) pada tahun 520
Hijriah (1128 Masehi). Ayah dan kakek Ibnu Rusyd adalah hakim-hakim
terkenal pada masanya. Ibnu Rusyd kecil sendiri adalah seorang anak yang
mempunyai banyak minat dan talenta. Dia mendalami banyak ilmu, seperti
kedokteran, hukum, matematika, dan filsafat. Ibnu Rusyd mendalami
filsafat dari Abu Ja'far Harun dan Ibnu Baja.
Ibnu Rusyd adalah seorang jenius yang berasal dari Andalusia dengan
pengetahuan ensiklopedik. Masa hidupnya sebagian besar diberikan untuk
mengabdi sebagai "Kadi" (hakim) dan fisikawan. Di dunia barat, Ibnu
Rusyd dikenal sebagai Averroes dan komentator terbesar atas filsafat
Aristoteles yang memengaruhi filsafat Kristen di abad pertengahan,
termasuk pemikir semacam St. Thomas Aquinas. Banyak orang mendatangi
Ibnu Rusyd untuk mengkonsultasikan masalah kedokteran dan masalah hukum.
Pemikiran Ibnu Rusyd
Karya-karya Ibnu Rusyd meliputi bidang filsafat, kedokteran dan fikih
dalam bentuk karangan, ulasan, essai dan resume. Hampir semua
karya-karya Ibnu Rusyd diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan Ibrani
(Yahudi) sehingga kemungkinan besar karya-karya aslinya sudah tidak ada.
Filsafat Ibnu Rusyd ada dua, yaitu filsafat Ibnu Rusyd seperti yang
dipahami oleh orang Eropa pada abad pertengahan; dan filsafat Ibnu Rusyd
tentang akidah dan sikap keberagamaannya.
Karya
- Bidayat Al-Mujtahid
- Kulliyaat fi At-Tib (Kuliah Kedokteran)
- Fasl Al-Maqal fi Ma Bain Al-Hikmat Wa Asy-Syari’at
6. MUHAMMAD BIN MUSA AL-KHAWARIZMI
Muhammad bin Mūsā al-Khawārizmī adalah seorang ahli matematika,
astronomi, astrologi, dan geografi yang berasal dari Persia. Lahir
sekitar tahun 780 di Khwārizm (sekarang Khiva, Uzbekistan) dan wafat
sekitar tahun 850 di Baghdad. Hampir sepanjang hidupnya, ia bekerja
sebagai dosen di Sekolah Kehormatan di Baghdad
Buku pertamanya, al-Jabar, adalah buku pertama yang membahas solusi
sistematik dari linear dan notasi kuadrat. Sehingga ia disebut sebagai
Bapak Aljabar. Translasi bahasa Latin dari Aritmatika beliau, yang
memperkenalkan angka India, kemudian diperkenalkan sebagai Sistem
Penomoran Posisi Desimal di dunia Barat pada abad ke 12. Ia merevisi dan
menyesuaikan Geografi Ptolemeus sebaik mengerjakan tulisan-tulisan
tentang astronomi dan astrologi.
Kontribusi beliau tak hanya berdampak besar pada matematika, tapi juga
dalam kebahasaan. Kata Aljabar berasal dari kata al-Jabr, satu dari dua
operasi dalam matematika untuk menyelesaikan notasi kuadrat, yang
tercantum dalam buku beliau. Kata logarisme dan logaritma diambil dari
kata Algorismi, Latinisasi dari nama beliau. Nama beliau juga di serap
dalam bahasa Spanyol Guarismo dan dalam bahasa
Portugis, Algarismo yang berarti digit.
Biografi
Sedikit yang dapat diketahui dari hidup beliau, bahkan lokasi tempat
lahirnya sekalipun. Nama beliau mungkin berasal dari Khwarizm (Khiva)
yang berada di Provinsi Khurasan pada masa kekuasaan Bani Abbasiyah
(sekarang Xorazm, salah satu provinsi Uzbekistan). Gelar beliau adalah
Abū ‘Abdu llāh atau Abū Ja’far.
Sejarawan al-Tabari menamakan beliau Muhammad bin Musa al-Khwārizmī
al-Majousi al-Katarbali. Sebutan al-Qutrubbulli mengindikasikan beliau
berasal dari Qutrubbull, kota kecil dekat Baghdad.
Dalam Kitāb al-Fihrist Ibnu al-Nadim, kita temukan sejarah singkat
beliau, bersama dengan karya-karya tulis beliau. Al-Khawarizmi menekuni
hampir seluruh pekerjaannya antara 813-833. setelah Islam masuk ke
Persia, Baghdad menjadi pusat ilmu dan perdagangan, dan banyak pedagang
dan ilmuwan dari Cina dan India berkelana ke kota ini, yang juga
dilakukan beliau. Dia bekerja di Baghdad pada Sekolah Kehormatan yang
didirikan oleh Khalifah Bani Abbasiyah Al-Ma'mun, tempat ia belajar ilmu
alam dan matematika, termasuk mempelajari terjemahan manuskrip
Sanskerta dan Yunani.
Karya
Karya terbesar beliau dalam matematika, astronomi, astrologi, geografi,
kartografi, sebagai fondasi dan kemudian lebih inovatif dalam aljabar,
trigonometri, dan pada bidang lain yang beliau tekuni. Pendekatan logika
dan sistematis beliau dalam penyelesaian linear dan notasi kuadrat
memberikan keakuratan dalam disiplin aljabar, nama yang diambil dari
nama salah satu buku beliau pada tahun 830 M, al-Kitab al-mukhtasar fi
hisab al-jabr wa'l-muqabala atau: "Buku Rangkuman untuk Kalkulasi dengan
Melengkapakan dan Menyeimbangkan”, buku pertama beliau yang kemudian
diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada abad ke-12.
Pada buku beliau, Kalkulasi dengan angka Hindu, yang ditulis tahun 825,
memprinsipkan kemampuan difusi angka India ke dalam perangkaan timur
tengah dan kemudian Eropa. Buku beliau diterjemahkan ke dalam bahasa
Latin, Algoritmi de numero Indorum, menunjukkan kata algoritmi menjadi
bahasa Latin.
Beberapa kontribusi beliau berdasar pada Astronomi Persia dan Babilonia, angka India, dan sumber-sumber Yunani.
Sistemasi dan koreksi beliau terhadap data Ptolemeus pada geografi
adalah sebuah penghargaan untuk Afrika dan Timur Tengah. Buku besar
beliau yang lain, Kitab surat al-ard ("Pemandangan Bumi";diterjemahkan
oleh Geography), yang memperlihatkan koordinat dan lokasi dasar yang
diketahui dunia, dengan berani mengevaluasi nilai panjang dari Laut
Mediterania dan lokasi kota-kota di Asia dan Afrika yang sebelumnya
diberikan oleh Ptolemeus.
Ia kemudian mengepalai konstruksi peta dunia untuk Khalifah Al-Ma’mun
dan berpartisipasi dalam proyek menentukan tata letak di Bumi, bersama
dengan 70 ahli geografi lain untuk membuat peta yang kemudian disebut
“ketahuilah dunia”. Ketika hasil kerjanya disalin dan ditransfer ke
Eropa dan Bahasa Latin, menimbulkan dampak yang hebat pada kemajuan
matematika dasar di Eropa. Ia juga menulis tentang astrolab dan sundial.
Kitab I - Aljabar
Al-Kitāb al-mukhtaṣar fī ḥisāb al-jabr wa-l-muqābala (Kitab yang
Merangkum Perhitungan Pelengkapan dan Penyeimbangan) adalah buku
matematika yang ditulis pada tahun 830. Kitab ini merangkum definisi
aljabar. Terjemahan ke dalam bahasa Latin dikenal sebagai Liber algebrae
et almucabala oleh Robert dari Chester (Segovia, 1145) dan juga oleh
Gerardus dari Cremona.
Dalam kitab tersebut diberikan penyelesaian persamaan linear dan kuadrat
dengan menyederhanakan persamaan menjadi salah satu dari enam bentuk
standar (di sini b dan c adalah bilangan bulat positif)
dengan membagi koefisien dari kuadrat dan menggunakan dua operasi: al-jabr
( الجبر ) atau pemulihan atau pelengkapan) dan al-muqābala
(penyetimbangan). Al-jabr adalah proses memindahkan unit negatif, akar
dan kuadrat dari notasi dengan menggunakan nilai yang sama di kedua
sisi. Contohnya, x^2 = 40x - 4x^2 disederhanakan menjadi 5x^2 = 40x.
Al-muqābala adalah proses memberikan kuantitas dari tipe yang sama ke
sisi notasi. Contohnya, x^2 + 14 = x + 5 disederhanakan ke x^2 + 9 = x.
Beberapa pengarang telah menerbitkan tulisan dengan nama Kitāb al-ǧabr
wa-l-muqābala, termasuk Abū Ḥanīfa al-Dīnawarī, Abū Kāmil (Rasāla fi
al-ǧabr wa-al-muqābala), Abū Muḥammad al-‘Adlī, Abū Yūsuf al-Miṣṣīṣī,
Ibnu Turk, Sind bin ‘Alī, Sahl bin Bišr, dan Šarafaddīn al-Ṭūsī.
Kitab 2 - Dixit algorizmi
Buku kedua besar beliau adalah tentang aritmatika, yang bertahan dalam
Bahasa Latin, tapi hilang dari Bahasa Arab yang aslinya. Translasi
dilakukan pada abad ke-12 oleh Adelard of Bath, yang juga menerjemahkan
tabel astronomi pada 1126.
Pada manuskrip Latin,biasanya tak bernama,tetapi umumnya dimulai dengan
kata: Dixit algorizmi ("Seperti kata al-Khawārizmī"), atau Algoritmi de
numero Indorum ("al-Kahwārizmī pada angka kesenian Hindu"), sebuah nama
baru di berikan pada hasil kerja beliau oleh Baldassarre Boncompagni
pada 1857. Kitab aslinya mungkin bernama Kitāb al-Jam’a wa-l-tafrīq
bi-ḥisāb al-Hind ("Buku Penjumlahan dan Pengurangan berdasarkan
Kalkulasi Hindu")
Kitab 3 - Rekonstruksi Planetarium
Peta abad ke-15 berdasarkan Ptolemeus sebagai perbandingan.
Buku ketiga beliau yang terkenal adalah Kitāb surat al-Ardh "Buku
Pemandangan Dunia" atau "Kenampakan Bumi" diterjemahkan oleh Geography),
yang selesai pada 833 adalah revisi dan penyempurnaan Geografi
Ptolemeus, terdiri dari daftar 2402 koordinat dari kota-kota dan tempat
geografis lainnya mengikuti perkembangan umum.
Hanya ada satu kopi dari Kitāb ṣūrat al-Arḍ, yang tersimpan di Perpustakaan Universitas Strasbourg.
Terjemahan Latinnya tersimpan di Biblioteca Nacional de España di
Madrid. Judul lengkap buku beliau adalah Buku Pendekatan Tentang Dunia,
dengan Kota-Kota, Gunung, Laut, Semua Pulau dan Sungai, ditulis oleh Abu
Ja’far Muhammad bin Musa al-Khawarizmi berdasarkan pendalaman geografis
yang ditulis oleh Ptolemeus dan Claudius.
Buku ini dimulai dengan daftar bujur dan lintang, termasuk “Zona Cuaca”,
yang menulis pengaruh lintang dan bujur terhadap cuaca. Oleh Paul
Gallez, dikatakan bahwa ini sanagat bermanfaat untuk menentukan posisi
kita dalam kondisi yang buruk untuk membuat pendekatan praktis. Baik
dalam salinan Arab maupun Latin, tak ada yang tertinggal dari buku ini.
Oleh karena itu, Hubert Daunicht merekonstruksi kembali peta tersebut
dari daftar koordinat. Ia berusaha mencari pendekatan yang mirip dengan
peta tersebut.
Buku 4 - Astronomi
Kampus Corpus Christi MS 283
Buku Zīj al-sindhind (tabel astronomi) adalah karya yang terdiri dari 37
simbol pada kalkulasi kalender astronomi dan 116 tabel dengan
kalenderial, astronomial dan data astrologial sebaik data yang diakui
sekarang.
Versi aslinya dalam Bahasa Arab (ditulis 820) hilang, tapi versi lain
oleh astronomer Spanyol Maslama al-Majrīṭī (1000) tetap bertahan dalam
bahasa Latin, yang diterjemahkan oleh Adelard of Bath (26 Januari 1126).
Empat manuskrip lainnya dalam bahasa Latin tetap ada di Bibliothèque
publique (Chartres), the Bibliothèque Mazarine (Paris), the Bibliotheca
Nacional (Madrid) dan the Bodleian Library (Oxford).
Buku 5 - Kalender Yahudi
Al-Khawārizmī juga menulis tentang Penanggalan Yahudi (Risāla fi
istikhrāj taʾrīkh al-yahūd "Petunjuk Penanggalan Yahudi"). Yang
menerangkan 19-tahun siklus interkalasi, hukum yang mengatur pada hari
apa dari suatu minggu bulan Tishrī dimulai; memperhitungkan interval
antara Era Yahudi (penciptaan Adam) dan era Seleucid; dan memberikan
hukum tentang bujur matahari dan bulan menggunakan Kalender Yahudi. Sama
dengan yang ditemukan oleh al-Bīrūnī dan Maimonides.
Karya lainnya
Beberapa manuskrip Arab di Berlin, Istanbul, Tashkent, Kairo dan Paris
berisi pendekatan material yang berkemungkinan berasal dari al-Khawarizmī. Manuskrip di Istanbul berisi tentang sundial, yang
disebut dalam Fihirst. Karya lain, seperti determinasi arah Mekkah adalah salah satu astronomi sferik.
Dua karya berisi tentang pagi (Ma’rifat sa’at al-mashriq fī kull balad)
dan determinasi azimut dari tinggi (Ma’rifat al-samt min qibal
al-irtifā’).
Beliau juga menulis 2 buku tentang penggunaan dan perakitan astrolab.
Ibnu al-Nadim dalam Kitab al-Fihrist (sebuah indeks dari bahasa Arab)
juga menyebutkan Kitāb ar-Ruḵāma(t) (buku sundial) dan Kitab al-Tarikh
(buku sejarah) tapi 2 yang terakhir disebut telah hilang.
7. UMAR KHAYYAM
'Umar Khayyām (18 Mei 1048 - 4 Desember 1131), dilahirkan di Nishapur,
Iran. Nama aslinya adalah Ghiyātsuddin Abulfatah 'Umar bin Ibrahim
Khayyāmi Nisyābūri . Khayyām berarti "pembuat tenda" dalam bahasa
Persia.
Sang Matematikawan
Pada masa hidupnya, ia terkenal sebagai
seorang matematikawan dan
astronom yang memperhitungkan bagaimana mengoreksi kalender Persia. Pada
15 Maret 1079, Sultan Jalaluddin Maliksyah Saljuqi (1072-1092)
memberlakukan kalender yang telah diperbaiki Umar, seperti yang
dilakukan oleh Julius Caesar di Eropa
pada tahun 46 SM dengan koreksi terhadap Sosigenes, dan yang dilakukan
oleh Paus Gregorius XIII pada Februari 1552 dengan kalender yang telah
diperbaiki Aloysius Lilius (meskipun Britania Raya baru beralih dari
Kalender Julian kepada kalender Gregorian pada 1751, dan Rusia baru
melakukannya pada 1918).
Dia pun terkenal karena menemukan metode memecahkan persamaan kubik dengan memotong sebuah parabola dengan sebuah lingkaran.
Sang astronom
Pada 1073, Malik-Syah, penguasa Isfahan, mengundang Khayyām untuk
membangun dan bekerja pada sebuah observatorium, bersama-sama dengan
sejumlah ilmuwan terkemuka lainnya. Akhirnya, Khayyām dengan sangat
akurat (mengoreksi hingga enam desimal di belakang koma) mengukur
panjang satu tahun sebagai 365,24219858156 hari.
Ia terkenal di dunia Persia dan Islam karena observasi astronominya. Ia
pernah membuat sebuah peta bintang (yang kini lenyap) di angkasa.
Umar Khayyām dan Islam
Filsafat Umar Khayyām agak berbeda dengan dogma-dogma umum Islam. Tidak
jelas apakah ia percaya akan kehadiran Allah atau tidak, namun ia
menolak pemahaman bahwa setiap kejadian dan fenomena adalah akibat dari
campur tangan ilahi. Ia pun tidak percaya akan Hari Kiamat atau ganjaran
serta hukuman setelah kematian. Sebaliknya, ia mendukung pandangan
bahwa hukum-hukum alam menjelaskan semua fenomena dari kehidupan yang
teramati. Para pejabat keagamaan berulang kali meminta dia menjelaskan
pandangan-pandangannya yang berbeda tentang Islam. Khayyām akhirnya naik
haji ke Mekkah untuk membuktikan bahwa ia adalah seorang muslim.
Omar Khayyam, Sang Skeptik
Dan, sementara Ayam Jantan berkokok, mereka yang berdiri di muka / Rumah
Minum berseru - "Bukalah Pintu! / Engkau tahu betapa sedikit waktu yang
kami punyai untuk singgah, / Dan bila kami pergi, mungkin kami takkan
kembali lagi."
Demikian pula bagi mereka yang bersiap-siap untuk HARI INI, / Dan
meyangka setelah ESOK menatap, / Seorang muazzin berseru dari Menara
Kegelapan / "Hai orang bodoh! ganjaranmu bukan di Sini ataupun di Sana!"
Mengapa, semua orang Suci dan orang Bijak yang mendiskusikan / Tentang
Dua Dunia dengan begitu cerdas, disodorkannya / Seperti Nabi-nabi bodoh;
Kata-kata mereka untuk Dicemoohkan / Ditaburkan, dan mulut mereka
tersumbat dengan Debu.
Oh, datanglah dengan Khayyam yang tua, dan tinggalkanlah Yang Bijak /
Untuk berbicara; satu hal yang pasti, bahwa Kehidupan berjalan cepat; /
Satu hal yang pasti, dan Sisanya adalah Dusta; / Bunga yang pernah
sekali mekar, mati untuk selama-lamanya.
Diriku ketika masih muda begitu bergariah mengunjungi / Kaum Cerdik
pandai dan Orang Suci, dan mendengarkan Perdebatan besar / Tentang ini
dan tentang: namun terlebih lagi / Keluar dari Pintu yang sama seperti
ketika kumasuk.
Dengan Benih Hikmat aku menabur, / Dan dengan tanganku sendiri
mengusahakannya agar bertumbuh; / Dan cuma inilah Panen yang kupetik - /
"Aku datang bagai Air, dan bagaikan Bayu aku pergi."
Ke dalam Jagad ini, dan tanpa mengetahui, / Entah ke mana, seperti Air
yang mengalir begitu saja: / Dan dari padanya, seperti Sang Bayu yang
meniup di Padang, / Aku tak tahu ke mana, bertiup sesukanya.
Jari yang Bergerak menulis; dan, setelah menulis, / Bergerak terus:
bukan Kesalehanmu ataupun Kecerdikanmu / Yang akan memanggilnya kembali
untuk membatalkan setengah Garis, / Tidak juga Air matamu menghapuskan
sepatah Kata daripadanya.
Dan Cawan terbalik yang kita sebut Langit, / Yang di bawahnya kita
merangkak hidup dan mati, / Janganlah mengangkat tanganmu kepadanya
meminta tolong - karena Ia / Bergelung tanpa daya seperti Engkau dan
Aku.
Omar Khayyám, Penulis dan Penyair
Omar Khayyám kini terkenal bukan hanya
keberhasilan ilmiahnya, tetapi
karena karya-karya sastranya. Ia diyakini telah menulis sekitar seribu
puisi 400 baris. Di dunia berbahasa Inggris, ia paling dikenal karena
The Rubáiyát of Omar Khayyám dalam terjemahan bahasa Inggris oleh Edward
Fitzgerald (1809-1883).
Orang lain juga telah menerbitkan terjemahan-terjemahan sebagian dari rubáiyátnya (rubáiyát berarti "kuatrain"), tetapi terjemahan
Fitzgeraldlah yang paling terkenal. Ada banyak pula terjemahan karya ini dalam bahasa-bahasa lain.
8. TSABIT BIN QURRAH
Abu'l Hasan Tsabit bin Qurra' bin Marwan al-Sabi al-Harrani, (826 – 18
Februari 901) adalah seorang astronom dan matematikawan dari Arab, dan
dikenal pula sebagai Thebit dalam bahasa Latin.
Tsabit lahir di kota Harran, Turki.
Tsabit menempuh pendidikan di Baitul Hikmah di Baghdad atas ajakan
Muhammad ibn Musa ibn Shakir. Tsabit menerjemahkan buku Euclid yang
berjudul Elements dan buku Ptolemy yang berjudul Geograpia.
Al-Sabiʾ Thabit bin Qurra al-Ḥarrānī, Latin: Thebit / Thebith / Tebit,
826 - 18 Februari, 901) adalah seorang ahli matematika, dokter,
astronom, dan penerjemah Islam Golden Age yang tinggal di Baghdad pada
paruh kedua abad kesembilan.
Ibnu Qurra membuat penemuan penting dalam aljabar, geometri, dan
astronomi. Dalam astronomi, Thabit dianggap sebagai salah satu dari para
reformis pertama dari sistem Ptolemaic, dan dalam mekanika dia adalah
seorang pendiri statika.
9. MUHAMMAD BIN ZAKARIYA AL-RAZI
Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi atau dikenali sebagai Rhazes
di dunia barat merupakan salah seorang pakar sains Iran yang hidup
antara tahun 864 - 930. Ia lahir di Rayy, Teheran pada tahun 251 H./865
dan wafat pada tahun 313 H/925.
Ar-Razi sejak muda telah mempelajari filsafat, kimia, matematika dan
kesastraan. Dalam bidang kedokteran, ia berguru kepada Hunayn bin Ishaq
di Baghdad.
Sekembalinya ke Teheran, ia dipercaya untuk memimpin sebuah rumah sakit
di Rayy. Selanjutnya ia juga memimpin Rumah Sakit Muqtadari di Baghdad.
Ar-Razi juga diketahui sebagai ilmuwan serbabisa dan dianggap sebagai salah satu ilmuwan terbesar dalam sejarah.
Biografi
Ar-Razi lahir pada tanggal 28 Agustus 865 Hijirah dan meninggal pada
tanggal 9 Oktober 925 Hijriah. Nama Razi-nya berasal dari nama kota
Rayy. Kota tersebut terletak di lembah selatan jajaran Dataran Tinggi
Alborz yang berada di dekat Teheran, Iran. Di kota ini juga, Ibnu Sina menyelesaikan hampir seluruh karyanya.
Saat masih kecil, ar-Razi tertarik untuk menjadi penyanyi atau musisi
tapi dia kemudian lebih tertarik pada bidang alkemi. Pada umurnya yang
ke-30, ar-Razi memutuskan untuk berhenti menekuni bidang alkemi
dikarenakan berbagai eksperimen yang menyebabkan matanya menjadi cacat.
Kemudian dia mencari dokter yang bisa menyembuhkan matanya, dan dari
sinilah ar-Razi mulai mempelajari ilmu kedokteran.
Dia belajar ilmu kedokteran dari Ali ibnu Sahal at-Tabari,
seorang dokter dan filsuf yang lahir di Merv. Dahulu, gurunya merupakan
seorang Yahudi
yang kemudian berpindah agama menjadi Islam setelah mengambil sumpah
untuk menjadi pegawai kerajaan dibawah kekuasaan khalifah Abbasiyah,
al-Mu'tashim.
Razi kembali ke kampung halamannya dan terkenal sebagai seorang dokter
disana. Kemudian dia menjadi kepala Rumah Sakit di Rayy pada masa
kekuasaan Mansur ibnu Ishaq, penguasa Samania. Ar-Razi juga menulis
at-Tibb al-Mansur yang khusus dipersembahkan untuk Mansur ibnu Ishaq.
Beberapa tahun kemudian, ar-Razi pindah ke Baghdad pada masa kekuasaan
al-Muktafi dan menjadi kepala sebuah rumah sakit di Baghdad.
Setelah kematian Khalifan al-Muktafi pada tahun 907 Masehi, ar-Razi
memutuskan untuk kembali ke kota kelahirannya di Rayy, dimana dia
mengumpulkan murid-muridnya. Dalam buku Ibnu Nadim yang berjudul
Fihrist, ar-Razi diberikan gelar Syaikh karena dia memiliki banyak
murid. Selain itu, ar-Razi dikenal sebagai dokter yang baik dan tidak
membebani biaya pada pasiennya saat berobat kepadanya.
Kontribusi
Bidang Kedokteran
Cacar dan campak
Sebagai seorang dokter utama di rumah sakit di Baghdad, ar-Razi
merupakan orang pertama yang membuat penjelasan seputar penyakit cacar:
"Cacar terjadi ketika darah 'mendidih' dan terinfeksi, dimana
kemudian hal ini akan mengakibatkan keluarnya uap. Kemudian darah muda
(yang kelihatan seperti ekstrak basah di kulit) berubah menjadi darah
yang makin banyak dan warnanya seperti anggur yang matang. Pada tahap
ini, cacar diperlihatkan dalam bentuk gelembung pada minuman anggur.
Penyakit ini dapat terjadi tidak hanya pada masa kanak-kanak, tapi juga
masa dewasa. Cara terbaik untuk menghindari penyakit ini adalah mencegah
kontak dengan penyakit ini, karena kemungkinan wabah cacar bisa menjadi
epidemi."
Diagnosa ini kemudian dipuji oleh Ensiklopedia Britanika (1911) yang menulis: "Pernyataan
pertama yang paling akurat dan tepercaya
tentang adanya wabah ditemukan pada karya dokter Persia pada abad ke-9
yaitu Rhazes, dimana dia menjelaskan gejalanya secara jelas, patologi
penyakit yang dijelaskan dengan perumpamaan fermentasi anggur dan cara
mencegah wabah tersebut."
Buku ar-Razi yaitu Al-Judari wal-Hasbah (Cacar dan Campak) adalah buku
pertama yang membahas tentang cacar dan campak sebagai dua wabah yang
berbeda. Buku ini kemudian diterjemahkan belasan kali ke dalam Latin dan
bahasa Eropa lainnya. Cara penjelasan yang tidak dogmatis dan kepatuhan
pada prinsip Hippokrates dalam pengamatan klinis memperlihatkan cara berpikir ar-Razi dalam buku ini.
Berikut ini adalah penjelasan lanjutan ar-Razi: "Kemunculan cacar
ditandai oleh demam yang berkelanjutan, rasa sakit pada punggung, gatal
pada hidung dan mimpi yang buruk ketika tidur. Penyakit menjadi semakin
parah ketika semua gejala tersebut bergabung dan gatal terasa di semua
bagian tubuh. Bintik-bintik di muka mulai bermunculan dan terjadi
perubahan warna merah pada muka dan kantung mata. Salah satu gejala
lainnya adalah perasaan berat pada seluruh tubuh dan sakit pada
tenggorokan."
Alergi dan demam
Razi diketahui sebagai seorang ilmuwan
yang menemukan penyakit "alergi asma", dan ilmuwan pertama yang menulis
tentang alergi dan imunologi. Pada salah satu tulisannya, dia
menjelaskan timbulnya penyakit rhintis
setelah mencium bunga mawar pada musim panas. Razi juga merupakan
ilmuwan pertama yang menjelaskan demam sebagai mekanisme tubuh untuk
melindungi diri.
Farmasi
Pada bidang farmasi, ar-Razi juga berkontribusi membuat peralatan
seperti tabung, spatula dan mortar. Ar-razi juga mengembangkan
obat-obatan yang berasal dari merkuri.
Etika kedokteran
Ar-Razi juga mengemukakan pendapatnya dalam bidang etika kedokteran.
Salah satunya adalah ketika dia mengritik dokter jalanan palsu dan
tukang obat yang berkeliling di kota dan desa untuk menjual ramuan. Pada
saat yang sama dia juga menyatakan bahwa dokter tidak mungkin
mengetahui jawaban atas segala penyakit dan tidak mungkin bisa
menyembuhkan semua penyakit, yang secara manusiawi sangatlah tidak
mungkin. Tapi untuk meningkatkan mutu seorang dokter, ar-Razi
menyarankan para dokter untuk tetap belajar dan terus mencari informasi
baru. Dia juga membuat perbedaan antara penyakit yang bisa disembuhkan
dan yang tidak bisa disembuhkan. Ar-Razi kemudian menyatakan bahwa
seorang dokter tidak bisa disalahkan karena tidak bisa menyembuhkan
penyakit kanker dan kusta yang sangat berat. Sebagai tambahan, ar-Razi
menyatakan bahwa dia merasa kasihan pada dokter yang bekerja di
kerajaan, karena biasanya anggota kerajaan suka tidak mematuhi perintah
sang dokter.
Ar-Razi juga mengatakan bahwa tujuan menjadi dokter adalah untuk berbuat
baik, bahkan sekalipun kepada musuh dan juga bermanfaat untuk
masyarakat sekitar.
Buku-buku Ar-Razi pada bidang kedokteran
Berikut ini adalah karya ar-Razi pada bidang kedokteran yang dituliskan dalam buku:
- Hidup yang Luhur
- Petunjuk Kedokteran untuk Masyarakat Umum
- Keraguan pada Galen
- Penyakit pada Anak
10. ABU MUSA JABIR BIN HAYYAN
Abu Musa Jabir bin Hayyan, atau dikenal dengan nama Geber di dunia
Barat, diperkirakan lahir di Kuffah, Irak pada tahun 722 dan wafat pada
tahun 804. Kontribusi terbesar Jabir adalah dalam bidang kimia.
Keahliannya ini didapatnya dengan ia berguru pada Barmaki Vizier, pada
masa pemerintahan Harun Ar-Rasyid
di Baghdad. Ia mengembangkan teknik eksperimentasi sistematis di dalam
penelitian kimia, sehingga setiap eksperimen dapat direproduksi kembali.
Jabir menekankan bahwa kuantitas zat berhubungan dengan reaksi kimia
yang terjadi, sehingga dapat dianggap Jabir telah merintis ditemukannya hukum perbandingan tetap.
Kontribusi lainnya antara lain dalam
penyempurnaan proses kristalisasi, distilasi, kalsinasi, sublimasi dan
penguapan serta pengembangan instrumen untuk melakukan proses-proses
tersebut.
Bapak Kimia Arab ini dikenal karena karya-karyanya yang sangat berpengaruh pada ilmu kimia dan metalurgi.
Karya Jabir antara lain:
- Kitab Al-Kimya (diterjemahkan ke Inggris menjadi The Book of the Composition of Alchemy)
- Kitab Al-Sab'een
- Kitab Al Rahmah
- Al Tajmi
- Al Zilaq al Sharqi
- Book of The Kingdom
- Book of Eastern Mercury
- Book of Balance'
Langganan:
Postingan (Atom)