Jumat, 13 Desember 2013

IBNU KHALDUN-sang bapak sosiologi

IBNU KHALDUN-sang bapak sosiologi
Nama asli Ibnu Khaldun adalah Abdullah al-Rahman Ibnu Muhammad. Ia lahir pada tahun 1332 (723 H) di Tunisia dari keluarga bangsawan. Sebenarnya, keluarga Ibnu Khaldtn bukan berasal dari Tunisia, tapi dari wilayah Seville di Spanyol.
Ibnu Khaldun memperdalam ilmunya di Tunisia dan Maroko.
Di sana, ia belajar al-Qur'an, hadis, dan berbagai macam cabang ilmu Islam, seperti ilmu teologi dialektikal dan hukum Islam. Selain itu, ia juga mempelajari matematika, astronomi, filosofi, dan literatur Arab. Dengan kecerdasannya, Ibnu Khaldun berhasil menguasai semua ilmu itu dalam waktu singkat. Tak heran, ia telah bekerja pada Sultan Barquq, seorang Kaisar Mesir, pada usia belasan.
Ibnu Khaldun banyak menghabiskan waktu, tenaga, dan kepandaiannya untuk terjun ke dunia politik praktis. Ia pernah bekerja untuk Pemerintah Tunisia dan Fez (Maroko), Granada (Islam Spanyol) dan Biaja (Afrika Utara). Pada tahun 1375, Ibnu Khaldun melarikan diri dari Turmoil, Afrika Utara, karema terlibat suatu masalah. Ia lalu menuju kota Granada di Spanyol dengan maksud mengasingkan diri. Namun, karena kegiatan politiknya di masa lalu, Pemerintah Granada menolak kedatangannya. Ibnu Khaldun kemudian menuju Aljazair dan tinggal di sebuah desa kecil bernama Qalat Ibnu selama empat tahun. Di sana, Ibnu Khaldun mulai menulis karya sastra terbesarnya, yaitu Muqaddimah. Karya ini kelak menempatkan namanya di antara nama besar para sejarawan, sosiolog, dan filosof dunia.
Muqaddimah adalah sebuah buku yang berisi pemikiran cemerlang Ibnu Khaldun. Dalam buku ini, Ibnu Khaldun membahas masalah sejarah dan menganalisa hubungan dinamis antarmanusia. Menurut sejumlah intelektual dunia, keberadaan Muqaddimah sangat penting karena memberi ara pada ilmu psikologi, ekonomi, linkungan hidup, dan sosial.
Selain terkenal sebagai penulis sejarah dan manusia, Ibnu Khaldtn juga dikenal sebagai seorang kritikus sejarah yang disegani. Ia adalah tokoh yang memperkenalkan ilmu analisa peradaban manusia dan faktor-faktor yang mendukungnya. Selain itu, ia juga berhasil menemukan beberapa ilmu baru yang berkaitan dengan peradaban manusia. Misalnya, ilmu pembangunan sosial, yang kini disebut sosiologi.
Meskipun hidup pada abad lampau, tapi pemikiran Ibnu Khaldun tergolong sangat maju. Misalmya, ia pernah berpendapat bahwa kehidupan beragama adalah salah satu faktor pentin yang mampu menyatukan Jazirah Arab. Selain itu, ada satu pernyataan Ibnu Khaldun yang dijadikan pijakan bagi parailmuwan hingga kini. Pernyataan tersebut berbunyi, "Sejarah adalah subyek menuju hukum-hukum universak." Sejak jauh hari, Ibnu Khaldun juga sudah menyimpulkan beberapa penyebab kehancuran sebuah negara atau pemerintahan, yaitu ketidakadilan, kekecewaan rakyat, dan tirani.
Selain sebagai sejarawan dan sosiolog, Ibnu Khaldun dikenal pula sebagai perintis pendidikan modern. Ia sangat percaya pada kekuatan akal, bukan kekuatan fisik. Menurutnya, kekuatan fisik hanya membuat seseorang malas, munafik, dan suka berbohong. Ibnu Khaldun hidup pada saat mesir tengah mengalami kemerosotan moral dan pendidikan. Hal tersebut membuat Ibnu Khaldun menghabiskan waktunya untuk mengumpulkan data dan mengingatkan orang-orang tentang pentingnya peradaban. Di kemudian hari, pemikiran dan analisa Ibnu Khaldun sangat bagi perkembangan dunia politik, sosial, sejarah, filosofi, dan pendidikan.
Demikianlah sob, sekilas sejarah, dan juga biografi seorang Khaldun. Jika ada kesalahan kami mohon dengan sangat sebuah kritikan dari para sobat semuanya. Akhir kalam ane ucapkan.
Wassalam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar